Ruangan Penuh, Layanan Rawat Inap RS Bhayangkara Papua Tutup Sementara

Kamis, 16 Juli 2020 - 09:11 WIB
loading...
Ruangan Penuh, Layanan Rawat Inap RS Bhayangkara Papua Tutup Sementara
RS Bhayangkara Polda Papua menutup sementara layanan rawat inap, menyusul terus bertambahnya pasien COVID-19 yang dirawat, hingga daya tampung tidak mencukupi. Foto/iNews TV/Edy Siswanto
A A A
JAYAPURA - Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua akhirnya menutup sementara layanan rawat inap, menyusul terus bertambahnya pasien COVID-19 yang dirawat, hingga daya tampung tidak mencukupi, Kamis (16/7/2020).

Karumkit RS Bhayangkara Kompol Andi Mappaodang menjelaskan bahwa penutupan sementara pelayanan tersebut dilakukan sejak Selasa 14 Juli 2020. "Pasien membeludak karena juga ada pembatasan pelayanan di RSUD Dok II dan Provita. Sehingga perlu kami umumkan ke masyarakat agar tak ada salah paham jika pasien datang dan kami tidak bisa layani maksimal," jelasnya, Kamis (16/7/2020). (Baca juga: Cewek Amerika Depresi di Bali, Sebut Namanya Corona)

Meski begitu, pelayanan terhadap pasien dalam keadaan darurat dan rawat jalan tetap dilayani dengan mekanisme protokol kesehatan pademik COVID-19. "Iya tetap dilayani mereka yang darurat dan rawat jalan. Tapi kami tidak bisa memberikan ruangan untuk rawat inap. Hanya saja ini sementara, jika ada ruangan untuk non COVID-19 kami terima lagi," lanjutnya. (Baca juga: Jual Surat Rapid Test COVID-19 Palsu, Ini Modus Para Pelaku)

Andi menyebut RS Bhayangkara telah merawat 85 pasien COVID-19. Mereka dirawat pada 3 ruangan. Sedangkan sisanya diperuntukan kepada pasien umum atau di luar COVID-19. "Kami pernah merawat pasien COVID-19 sampai 45 orang termasuk tahanan. Ruang perawatan umum sebagian besar sudah dialihkan ke perawatan COVID-19. Nah ini juga menjadi penyebab berkurangnya ruang perawatan pasien umum," jelasnya lagi.

Karena banyaknya pasien COVID-19, RS. Bhayangkara terpaksa menyesuaikan penempatan tempat tidur. "Saking membeludak, ruangan yang seharusnya dua tempat tidur kami tambahkan. Ruang VIP kami buat jadi dua pasien. Ya mau bagaimana lagi, memang seperti ini keadaannya," ujarnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2732 seconds (0.1#10.140)