Gara-gara Nasi Bungkus, Oknum Brimob Aniaya Kekasih

Senin, 27 Juli 2015 - 23:59 WIB
Gara-gara Nasi Bungkus, Oknum Brimob Aniaya Kekasih
Gara-gara Nasi Bungkus, Oknum Brimob Aniaya Kekasih
A A A
SERANG - Siti Maryani (19) warga Kp Batu Nolong, Desa Selaraja, Kecamatan Warung Gunung, Lebak, Banten, babak belur dianiaya kekasihnya Brigpol AH anggota Brimob Polda Banten.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, perlakuan kasar yang didapat korban dilakukan di kamar kontrakan milik AH yang berada di Taktakan, Kota Serang pada hari Minggu 26 Juli 2015 yang lalu.

Penganiayaan tersebut dipicu lantaran Siti tidak memakan nasi bungkus yang sudah dibelikan AH.

"Perlakuan kasarnya sudah tiga kali, ini yang terakhir, cuma gara gara, dia beliin nasi bungkus. Tapi saya tidak makan karena masih kenyang. Mungkin karena dia tersinggung, saya ditampar dan ditonjok di bagian wajah," kata Siti Maryani saat ditemui sesusai melaporkan kasus penganiayaan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polda Banten, Senin (27/7/2015)

Akibatnya wajah wanita yang bekerja sebagai Sales Promotion Girl (SPG) ini mengalami luka memar di bagian pelipis mata sebelah kiri dan kanan, serta kuping sebelah kiri, sehingga pendengarannya terganggu.

"Saya sempat diantar ke rumah sakit (RS Drajat Prawiranegara Serang) sama dia, tapi saya ditinggal, terus saya hubungi keluarga untuk menjemput di rumah sakit," jelas wanita yang mengaku sudah menjalin hubungan dengan AH selama hampir satu tahun.

Tak terima anaknya diperlakukan seperti itu Muhdi (39), ayah Siti langsung melaporkan kejadian tersebut ke SPKT Polda Banten dan meminta kepada pihak kepolisian agar memproses secara hukum kasus yang menimpa putrinya.

"Saya tidak terima, saya ingin kasus ini diproses secara hukum, dan saya sudah lapor, surat laporannya juga sudah ada dengan nomor TBL/172/VII/2015/SPKT III," katanya saat mendampingi putrinya di Mapolda Banten.

Dia juga sudah melakukan visum untuk menjadi barang bukti penganiayaan yang dilakukan AH kepada anaknya di Rumah Sakit dan Mahdi berharap kasus ini diproses dengan cepat sehingga tidak ada lagi korban selanjutnya akibat kekerasan yang dilakukan oknum dari kepolisian.

"Ini emang sudah sering, sudah tiga kali, sudah pernah melapor juga sebelumnya tapi saya tarik lagi laporannya, dia sudah minta maaf dan tidak akan mengulanginya kembali. Namun nyatanya tidak," jelasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3966 seconds (0.1#10.140)