Kapolda Banten Irjen Rudy Terima Hibah Wayang Kulit Ki Manteb Soedarsono

Sabtu, 18 Februari 2023 - 19:27 WIB
loading...
Kapolda Banten Irjen...
Kapolda Banten Irjen Rudy Heriyanto Adi Nugroho dan Suwarti Manteb Soedarsono, istri almarhum Ki Manteb di Mapolda Banten, Jumat (17/2/2023). Foto/Dok. SINDOnews
A A A
SERANG - Kapolda Banten Irjen Rudy Heriyanto Adi Nugroho menerima hibah wayang kulit dan gamelan peninggalan almarhum Ki Manteb Soedarsono. Hibah diberikan langsung Suwarti Manteb Soedarsono, istri almarhum Ki Manteb.

Suwarti memakai baju lengan panjang dan kerudung cokelat mendatangi ruangan Irjen Rudy di Mapolda Banten, Jumat (17/2/2023). Suwarti menandatangani surat hibah bermaterai 10.000 dan disaksikan langsung Rudy.

Dalam surat tertulis, Suwarti menghibahkan seperangkat wayang kulit dan gamelan milik almarhum Ki Manteb kepada Kapolda Banten Irjen Rudy. Tentu Rudy tak menyangka bisa mendapatkan hibah wayang kulit tersebut.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada keluarga almarhum Ki Manteb yang mau menghibahkan wayang kulit dan gamelan sepeninggalan almarhum,” kata Rudy melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (17/2/2023).

Rudy berjanji akan menjaga dan merawat pemberian hibah keluarga Ki Manteb ini. Apalagi wayang merupakan salah satu budaya Indonesia yang perlu dilestarikan. “Wayang kulit dan gamelan ini memiliki nilai sejarah sangat tinggi, makanya akan kita rawat,” ujarnya.

Diketahui, dalang kondang Ki Manteb Sudharsono meninggal pada Jumat 2 Juli 2021. Dikabarkan, Ki Manteb meninggal karena terkena Covid-19.

Ki Manteb adalah dalang wayang kulit ternama dari Jawa Tengah. Semasa hidup, dia mendapat julukan dalang setan karena keterampilannya memainkan wayang kulit.

Ki Manteb lahir di Sukoharjo, 31 Agustus 1948. Dia merupakan putra pertama Ki Hardjo Brahim, dalang wayang kulit asal Sukoharjo. Sedangkan ibunya seorang penabuh gamelan.

Sejak kecil, Ki Manteb Sudarsono sudah laris sebagai dalang sehingga pendidikannya terbengkalai. Akhirnya, dia memutuskan berhenti sekolah demi mendalami karier mendalang.

Demi mendukung karier dalangnya, Ki Manteb Sudarsono mendalami seni menggerakkan wayang atau yang disebut dengan istilah sabet. Dia banyak belajar kepada para dalang senior. Misalnya kepada dalang legendaris Ki Narto Sabdo pada 1972, dan Ki Sudarman Gondodarsono, dalang ahli sabet pada 1974.

Pada 4 dan 5 September 2004, Ki Manteb Sudarsono memecahkan rekor dengan mendalang selama 24 jam 28 menit tanpa henti dengan memainkan lakon Baratayudha. Berkat pergelaran ini, Ki Manteb mendapat rekor Muri sebagai pergelaran wayang kulit terlama. Hebatnya setelah diperiksa tim dokter, kondisi dia tetap prima.
(poe)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1811 seconds (0.1#10.140)