Tak Tahan Goncangan, Ibu Hamil Melahirkan di Kapal Ferry

Rabu, 15 Juli 2015 - 19:07 WIB
Tak Tahan Goncangan, Ibu Hamil Melahirkan di Kapal Ferry
Tak Tahan Goncangan, Ibu Hamil Melahirkan di Kapal Ferry
A A A
ANAMBAS - Seorang ibu hamil bernama Mala, melahirkan di atas kapal Ferry Seven Star, saat dalam perjalanan ke Tanjungpinang. Beruntung, ada dokter di atas kapal yang segera menolongnya melakukan persalinan.

Dengan sigap, ruang persalinan darurat dibuat menggunakan kain sarung. Proses kelahiran dalam kapal berlangsung tepat di sebelah kursi duduk sang ibu. Beberapa anak buah kapal juga sibuk memberikan pertolongan air dan kain.

Sementara penumpang lainnya, ikut mengangkat kain sarung untuk menutupi proses kelahiran. Dokter yang menolong persalinan adalah dr Eky. Menurutnya, umur kelahiran bayi masih ada tenggang waktu.

Namun karena ada goncangan akibat ombak, maka sang ibu langsung merasakan sakit dan menyatakan akan melahirkan. Ibu itu juga sempat menjerit kesakitan sebelum mendapat pertolongan.

Proses melahirkan itu disaksikan oleh seluruh penumpang kapal. "Saat itu ada yang memanggil jika ibu hamil merasa kesakitan. Kami langsung datang, ternyata sudah ada gejala mau melahirkan," kata dr Eky, Rabu (15/7/2015).



Saat mendengar ada ibu hamil akan melahirkan, dia bersama perawat langsung memberikan bantuan agar bayi lahir dengan selamat. Meski dengan peralatan seadanya, ibu tersebut akhirnya bisa melahirkan dengan selamat.

"Saat suara bayi menangis, dan persalinan selesai, seluruh penumpang yang menyaksikan proses persalinan itu langsung bersorak dan memberikan tepuk tangan meriah," sambungnya.

Sementara itu, Venny, perawat yang membantu persalinan mengungkapkan, rencananya ibu hamil itu akan dibawa ke Pinang untuk melakukan pesalinan. "Ternyata baru sampai Tanjung Uban bayinya telah lahir dengan selamat," katanya.

Venny menambahkan, Mala baru masuk Puskemas Tarempa karena sudah mengalami ereksi pada Selasa pagi. Namun, siapa sangka di siang harinya dia sudah melahirkan. Beruntung, proses melahirkannya berlangsung lancar.

Persalinan memakan waktu kurang lebih 30 menit. Bayinya adalah laki-laki dengan berat 1,5 kilogram. Namun, setelah sampai di Tanjung Pinang, ibu itu harus segera dirawat agar kondisi bayi tetap sehat.



"Bayi tersebut lahir prematur karena usia kehamilan baru masuk 34 minggu. Tapi begitu sampai di Tanjungpinang, harus dirawat lagi karena jahitan belum kami lakukan sewaktu di dalam kapal," jelasnya.

Terpisah, Suami Maya, orangtua bayi Aljafari mengatakan, dirinya sangat bahagia dengan kelahiran bayi putra pertamanya. Dia juga mengucapkan terimakasih kepada medis yang memberikan pertolongan pada persalinan bayinya.

"Saya sempat khawatir karena berada di atas kapal. Apalagi peralatan untuk melahirkan seadanya dan beruntung ada juga dokter dan perawat di dalam kapal. Kalau tidak, saya tidak tahu lagi nasib anak dan istri saya," pungkasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0044 seconds (0.1#10.140)