Hasil Survei LSDI, Elektabilitas Mursini Teratas di Kuansing

JAKARTA - Kiprah Mursini di perpolitikan Kuantan Singingi (Kuansing) membuat elektabilitasnya meningkat. Anggota DPRD Provinsi Riau dari PPP menjadi tokoh lokal yang dikenal masyarakat.

Hal itu diketahui berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Demokrasi Indonesia (LSDI). Survei tersebut dilakukan mulai 12-24 Juni 2015 yang melibatkan 1.145 orang responden di 15 kecamatan dan 229 desa/kelurahan.

Direktur Eksekutif LSDI Anom Hartanto mengatakan, survei ini menggunakan teknik multistage random sampling yang memiliki tingkat kepercayaan 97% dengan margin of error ± 3,2%. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan, kata dia, Mursini digandrungi masyarakat untuk menjadi Bupati Kuansing periode 2015-2020.

"Dari pilihan masyarakat Kuansing, jika Pilkada diadakan hari ini jawaban responden akan memilih Mursini sebanyak 36,7%. Mursini pernah menjabat sebagai Wakil Bupati dan mencalonkan diri sebagai Bupati Kuansing Pada Pilkada Tahun 2010," katanya dalam siaran tertulisnya, Jumat 4 Juli 2015 malam.

Di bawah elektabilitas Mursini, kata dia, Mardjan Ustha mantan Direktur SDM PTPN V sebanyak 11,7%, Imran Pengusaha Kuansing sebanyak 9,5%, Andi Putra anak dari Bupati incumbent Sukarmis Kuansing dipilih sebanyak 8,5%, dan Halim alias Aliang pengusaha perkebunan sawit 7,6%.

Kemudian, Indra Putra anggota DPRD dari Golkar 5,6%, Sukamsi ketua DPD Nasdem Kuansing 3,5%, Juprizal SE Ketua DPC Gerindra Kuansing 3,4 % ,Ketua DPC PDIP Arlimus 3,1%, Marwan Yohanis Ketua DPD Gerindra Riau 2,6%, Ijlis Hadi Ketua DPC Hanura Kuansing 2,5% , dan yang tidak memilih 11,3%.

"Tingginya keterpilihan Mursini dengan 36,7% mempunyai korelasi yang kuat dengan tingkat akseptabilitas tokoh oleh masyarakat terhadap Mursini sebesar 39,6%, Mardjan Ustha 15,6%, Imran 9,6%, Andi Putra 8,9%, Halim alias ALiang 7,7%, Indra Putra 6,3%, Sukamsi 5,6% dan tokoh lainnya di bawah 3% Dalam hal akseptabilitas oleh masyarakat, jika mencalonkan diri sebagai Bupati Kuansing," katanya.

Meski demikian, menurut dia, semua calon masih memiliki peluang yang sama untuk terpilih menjadi Bupati Kuansing pada Desember nanti. Jika para tokoh tersebut bekerja keras dengan jaringan relawan serta mesin partai yang efektif.

Dalam temuan survei yang melatar belakangi pilihan responden terhadap para tokoh, 67,4%. Karena rekam jejak tokoh terutama bersih dari korupsi, kemampuan tokoh 10,6%, kesamaan suku dan agama 10,5%, parpol pengusung 6,7%, dan lainnya 4,8%.

"Artinya Parpol yang akan mengusung calon bupati tidak terlalu banyak berpengaruh dalam pilihan masyarakat," pungkasnya.