Ini Strategi Srikandi Ganjar Tekan Angka Perempuan Putus Sekolah di Jabar

Sabtu, 04 Februari 2023 - 21:14 WIB
loading...
Ini Strategi Srikandi Ganjar Tekan Angka Perempuan Putus Sekolah di Jabar
Srikandi Ganjar Jawa Barat mengundang sejumlah anak muda di di Homieside Coffee & Eatery, Kecamatan Sadang Serang, Kota Bandung, Sabtu (4/2/2023). Foto/Dok. SINDOnews
A A A
BANDUNG - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mencatat pada tahun ajaran 2020/2021 ada ribuan anak putus sekolah di Indonesia. Secara spasial, anak putus sekolah paling banyak berada di Jawa Barat dengan jumlah 10.884 siswa.

Jumlah tersebut meliputi anak putus sekolah di tingkatan SD, SMP, SMA dan SMK baik negeri maupun swasta.Juru Bicara Srikandi Jawa Barat Vurry Bilqis mengaku khawatir dengan kondisi tersebut.

Menurutnya, ada banyak faktor yang menyebabkan pelajar mengalami putus sekolah. "Ada banyak faktor yang melatarbelakangi mengapa mereka putus sekolah, seperti persoalan ekonomi, senang bermain hingga menikah dini atau bahkan memilih untuk bekerja," kata Vurry dalam kegiatan Sosialisasi Terhadap Para Remaja Putus Sekolah Yang Memiliki Potensi Berwirausaha, di Homieside Coffee & Eatery, Kecamatan Sadang Serang, Kota Bandung, Sabtu (4/2/2023).

Menyikapi hal tersebut, Relawan Srikandi Ganjar Jawa Barat berinisiatif membantu pemerintah dalam memfokuskan program peningkatan mutu dan kualitas pendidikan. "Terutama pada siswa yang berada di bawa garis kemiskinan di Jawa Barat," lanjutnya.

Srikandi Ganjar Jawa Barat mengundang sejumlah anak muda, khususnya perempuan yang pada 2020/2021 putus sekolah. Mereka kemudian memberikan edukasi dan bantuan.

"Kami adakan semacam kegiatan konseling kepada perempuan yang mengalami putus sekolah. Serta memberikan bantuan dalam bentuk program kejar paket dan bantuan wirausaha kepada perempuan putus sekolah di Kota Bandung," ungkapnya.

Harapannya, dengan kegiatan ini para perempuan akan lebih bias menata dan mempersiapkan masa depannya dengan baik. "Pastinya kami berharap dengan adanya kegiatan ini akan memotivasi mereka untuk lebih peduli terhadap dunia pendidikan. Apalagi kan mereka sudah punya penerus, jadi jangan sampai generasi penerusnya mengalami hal yang sama," jelasnya.
(poe)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2204 seconds (0.1#10.140)