Gara-gara Buto Ijo, Kepala Dusun di Gunungkidul Mengundurkan Diri
loading...
Ilustrasi ritual dukun atau pesugihan. Foto: Istimewa
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Kepala Dusun Slingi, Desa Umbul Rejo, Kecamatan Ponjong, Gunungkidul, Jogjakarta, mundur dari jabatannya usai didemo warga. Aksi demo warga dipicu status WhatsApp (WA) sang kepala dusun.
Dalam statusnya, Kepala Dusun yang diketahui bernama Novita Rahmawati Yudaningrum ini membuat pernyataan yang diduga menyinggung perasaan warga. Dia mengatakan, ada pesugihan Buto Ijo di dusunnya.
Oknum warga yang tersinggung, lalu mengumpulkan massa dan menggeruduk kantor lurah. Mereka meminta sang kepala dusun membuktikan tuduhannya itu. Meski telah meminta maaf, warga tetap meminta kepala dusun mundur.
Aksi warga ini sempat panas dan nyaris terjadi kericuhan. Tetapi bisa direndam setelah sang kepala dusun mundur.
Narimo, koordinator aksi warga mengatakan, awalnya kepala dusun itu tidak mau meletakkan jabatannya. Setelah 2,5 jam berunding di ruang lurah, akhirnya diputuskan Novita Rahmawati Yudaningrum mundur dari kepala dusun.
"Dia telah menyebarkan hoax terkait salah seorang warga yang mempunyai pesugihan Buto Ijo, tetapi tidak bisa membuktikannya," katanya, kepada wartawan, Rabu (25/1/2023).
Meski tidak secara langsung menyebut nama, warga tersebut merasa bahwa dirinya yang dituduh. Warga pun tidak terima dan mengumpulkan massa, lalu mengadukan kasus tersebut kepada pihak kelurahan.
"Kepala Dusun itu juga terbukti telah menggelapkan uang warga, di mana pada tahun lalu salah seorang warga yang hendak menikah menitipkan sejumlah uang kepada pengantin wanita, tetapi tidak pernah diberikan," jelasnya.
Sementara itu, kasus Buto Ijo ini berawal dari banyaknya warga yang melaporkan telah kehilangan uang dengan nominal ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Menerima laporan itu, sang kepala dusun membuat status WA.
Dalam statusnya itu, dia menduga peristiwa kehilangan uang itu terkait dengan praktik pesugihan Buto Ijo.
Dalam statusnya, Kepala Dusun yang diketahui bernama Novita Rahmawati Yudaningrum ini membuat pernyataan yang diduga menyinggung perasaan warga. Dia mengatakan, ada pesugihan Buto Ijo di dusunnya.
Oknum warga yang tersinggung, lalu mengumpulkan massa dan menggeruduk kantor lurah. Mereka meminta sang kepala dusun membuktikan tuduhannya itu. Meski telah meminta maaf, warga tetap meminta kepala dusun mundur.
Aksi warga ini sempat panas dan nyaris terjadi kericuhan. Tetapi bisa direndam setelah sang kepala dusun mundur.
Narimo, koordinator aksi warga mengatakan, awalnya kepala dusun itu tidak mau meletakkan jabatannya. Setelah 2,5 jam berunding di ruang lurah, akhirnya diputuskan Novita Rahmawati Yudaningrum mundur dari kepala dusun.
"Dia telah menyebarkan hoax terkait salah seorang warga yang mempunyai pesugihan Buto Ijo, tetapi tidak bisa membuktikannya," katanya, kepada wartawan, Rabu (25/1/2023).
Meski tidak secara langsung menyebut nama, warga tersebut merasa bahwa dirinya yang dituduh. Warga pun tidak terima dan mengumpulkan massa, lalu mengadukan kasus tersebut kepada pihak kelurahan.
"Kepala Dusun itu juga terbukti telah menggelapkan uang warga, di mana pada tahun lalu salah seorang warga yang hendak menikah menitipkan sejumlah uang kepada pengantin wanita, tetapi tidak pernah diberikan," jelasnya.
Sementara itu, kasus Buto Ijo ini berawal dari banyaknya warga yang melaporkan telah kehilangan uang dengan nominal ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Menerima laporan itu, sang kepala dusun membuat status WA.
Dalam statusnya itu, dia menduga peristiwa kehilangan uang itu terkait dengan praktik pesugihan Buto Ijo.
(san)
Lihat Juga :
