Mahasiswa Tewas saat Diksar, Keluarga Duga Korban Alami Tindak Kekerasan
Senin, 16 Januari 2023 - 11:33 WIB
MAKASSAR - Memasuki hari kedua usai tewasnya seorang mahasiswa yang tengah mengikuti pendidikan dan latihan dasar pecinta alam (Diksar Mapala), pihak keluarga menyampaikan adanya dugaan tindakan kekerasan terhadap korban. Keluarga sendiri telah melaporkan kasus ini secara resmi ke pihak kepolisian Polres Maros, Sulsel.
Viranda, kakak korban mengatakan, pihaknya telah melayangkan laporan resmi ke pihak kepolisian Polres Maros, Kabupaten Maros Sulsel.
"Kami melakukan laporan resmi ke pihak kepolisian lantaran menduga adanya kekerasan fisik terhadap korban hingga membuat korban kelelahan dan drop. Laporan berdasarkan beberapa bekas lebam ditubuh," kata Viranda, Senin (16/1/2023).
Diketahui, mahasiswa atas nama Virendy Marjefy (19), mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan tewas setelah mengikuti kegiatan Diksar Mapala yang digelar di Desa Bonto Manurung, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Sementara itu pihak panitia membantah adanya kekerasan fisik yang dilakukan terhadap korban saat mengikuti Diksar. Ibrahim, Ketua Panitia Mapala 09, menepis dugaan dari pihak keluarag.
Ibrahim menjelaskan, dalam kegiatan Diksar kali ini, dirinya bersama panitia lain tak menerapkan dan membenarkan adanya kekerasan kontak fisik terhadap peserta Diksar. "Yang ada hanyalah melatih fisik, di antaranya jogging, senam dan latihan simulasi berenang," ujarnya.
Rencanaya, pihak keluarga akan memakamkan korban hari Senin (16/1/2023) hari ini di Pemakaman Pannara Antang, Kota Makassar.
Viranda, kakak korban mengatakan, pihaknya telah melayangkan laporan resmi ke pihak kepolisian Polres Maros, Kabupaten Maros Sulsel.
Baca Juga
"Kami melakukan laporan resmi ke pihak kepolisian lantaran menduga adanya kekerasan fisik terhadap korban hingga membuat korban kelelahan dan drop. Laporan berdasarkan beberapa bekas lebam ditubuh," kata Viranda, Senin (16/1/2023).
Diketahui, mahasiswa atas nama Virendy Marjefy (19), mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan tewas setelah mengikuti kegiatan Diksar Mapala yang digelar di Desa Bonto Manurung, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Sementara itu pihak panitia membantah adanya kekerasan fisik yang dilakukan terhadap korban saat mengikuti Diksar. Ibrahim, Ketua Panitia Mapala 09, menepis dugaan dari pihak keluarag.
Ibrahim menjelaskan, dalam kegiatan Diksar kali ini, dirinya bersama panitia lain tak menerapkan dan membenarkan adanya kekerasan kontak fisik terhadap peserta Diksar. "Yang ada hanyalah melatih fisik, di antaranya jogging, senam dan latihan simulasi berenang," ujarnya.
Rencanaya, pihak keluarga akan memakamkan korban hari Senin (16/1/2023) hari ini di Pemakaman Pannara Antang, Kota Makassar.
(don)
tulis komentar anda