Tangis Keluarga dan Gemuruh Tahlil Mengiringi Pemakaman Korban Kecelakaan Maut Ciamis
Senin, 08 Agustus 2022 - 19:55 WIB
"Yang pertama itu, jenazah yang suami istri. Semuanya dimakamkan sekarang," kata salah satu warga yang ikut mengantar jenazah ke pemakaman, Didi.
Suara gemuruh tidak hanya terdengar saat mereka menuju pemakaman saja. Di pemakaman, di dekat galian kuburan, suara tahlil pun masih terdengar cukup jelas.
Dari tengah-tengah kerumunan, terlihat beberapa orang beberapa kali menyeka mata, seakan-akan mengusap air mata yang akan segera menetes.
"Allah. Pamugi-pamugi ditampi imam Islamna (Mudah-mudahan diterima iman Islamnya)," gumam salah satu pengantar.
Kasi Pelayanan Desa Burujul Wetan, Sarwo Edi Nasuha mengatakan, korban merupakan keluarga besar yang akan menghadiri hajat khitanan di Ciamis. Namun, sebelum sampai di tujuan, mobil mereka masuk jurang.
"Semuanya mah (penumpang) ada 17 orang, delapan orang meninggal. Nah, yang lima orang (meninggal) itu dari Desa Burujul Wetan. Adapun sisanya dari Burujul Kulon, Ranji Kulon dan Sumedang," kata Sarwo.
Korban yang merupakan warga Burujul Wetan yakni Alimudin, Parid, Rapidin, Elis Erlinda, dan Ade Enis. Adapun tiga orang lainnya yakni Putra Al Akbar dari Burujul Kulon, M. Romli dari Sumedang, dan Yudi dari Desa Ranji Kulon.
"Alimudin dan Elis ini suami istri. Yang lainnya, termasuk dari luar Desa Burujul Kulon juga masih satu keluarga," pungkasnya.
Suara gemuruh tidak hanya terdengar saat mereka menuju pemakaman saja. Di pemakaman, di dekat galian kuburan, suara tahlil pun masih terdengar cukup jelas.
Dari tengah-tengah kerumunan, terlihat beberapa orang beberapa kali menyeka mata, seakan-akan mengusap air mata yang akan segera menetes.
"Allah. Pamugi-pamugi ditampi imam Islamna (Mudah-mudahan diterima iman Islamnya)," gumam salah satu pengantar.
Kasi Pelayanan Desa Burujul Wetan, Sarwo Edi Nasuha mengatakan, korban merupakan keluarga besar yang akan menghadiri hajat khitanan di Ciamis. Namun, sebelum sampai di tujuan, mobil mereka masuk jurang.
"Semuanya mah (penumpang) ada 17 orang, delapan orang meninggal. Nah, yang lima orang (meninggal) itu dari Desa Burujul Wetan. Adapun sisanya dari Burujul Kulon, Ranji Kulon dan Sumedang," kata Sarwo.
Korban yang merupakan warga Burujul Wetan yakni Alimudin, Parid, Rapidin, Elis Erlinda, dan Ade Enis. Adapun tiga orang lainnya yakni Putra Al Akbar dari Burujul Kulon, M. Romli dari Sumedang, dan Yudi dari Desa Ranji Kulon.
"Alimudin dan Elis ini suami istri. Yang lainnya, termasuk dari luar Desa Burujul Kulon juga masih satu keluarga," pungkasnya.
(shf)
tulis komentar anda