DPR Papua Minta Kapolri Loloskan 13 Calon Taruna Akpol asal Papua
Kamis, 21 Juli 2022 - 23:31 WIB
JAYAPURA - Anggota DPR Provinsi Papua Thomas Sondegau meminta kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar meloloskan 13 Calon Taruna Akademi Kepolisian (Akpol) asal Papua yang saat ini sedang mengikuti seleksi tahap akhir. Mereka adalah putra-putra terbaik asal Papua.
"Mereka adalah anak-anak terbaik dari banyak anak Papua yang ikut seleksi di daerah selama ini untuk jadi taruna Akpol. Maka itu, tidak ada salahnya kami meminta Kapolri agar punya kebijakan khusus untuk meloloskan 13 calon asal Papua ini," kata Thomas kepada wartawan, Kamis (21/7/2022).
Menurut Thomas, 13 calon taruna Akpol itu adalah perwakilan dari 4 provinsi di Papua setelah ada pemekeran 3 provinsi baru yaitu Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan Tengah.
"Dengan adanya 3 provinsi baru di Papua maka sangat wajar jika perlu dipersiapkan dari sekarang SDM Polri asal Papua untuk bisa membangun Papua ke depan. Kami nilai 13 calon yang ada ini sudah pas untuk menjawab kebutuhan SDM Polri di Papua pada masa yang akan datang," katanya.
Menurutnya, kehadiran 3 provinsi baru di Papua adalah tanggung jawab Polri untuk mengisinya dengan SDM handal asal Papua. "Apa artinya pemekaran jika anak-anak Papua tidak disiapkan untuk jadi pemimpin? Kapolri punya tanggung jawab untuk juga mempersiapkan itu dengan memberi kesempatan 13 anak asal Papua ini untuk dididik di Akademi Kepolisian," kata Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Provinsi Papua tersebut.
Thomas berharap Kapolri dan juga Kapolda Papua memiliki kebijakan afirmatif atas 13 calon Akpol asal Papua. Apalagi berdasarkan amanat UU Otonomi Khusus Kapolri perlu memberikan perhatian lebih, sehingga bisa mengejar ketertinggalan dengan daerah-daerah lain di Indonesia.
"Kebijakan afirmatif untuk anak-anak Papua harus jadi pertimbangan Kapolri dalam mengambil keputusan. Akpol dari Papua itu selama ini sangat sedikit, bahkan sangat jarang. Nah sekarang berhubung SDM anak-anak Papua sudah ada yang siap, maka Polri harus menampung mereka semua," pungkasya.
Lihat Juga: Profil Brigjen Pol Gatot Haribowo, Teman Seangkatan Kapolri yang Jadi Kapolda Papua Barat Daya Pertama
"Mereka adalah anak-anak terbaik dari banyak anak Papua yang ikut seleksi di daerah selama ini untuk jadi taruna Akpol. Maka itu, tidak ada salahnya kami meminta Kapolri agar punya kebijakan khusus untuk meloloskan 13 calon asal Papua ini," kata Thomas kepada wartawan, Kamis (21/7/2022).
Menurut Thomas, 13 calon taruna Akpol itu adalah perwakilan dari 4 provinsi di Papua setelah ada pemekeran 3 provinsi baru yaitu Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan Tengah.
"Dengan adanya 3 provinsi baru di Papua maka sangat wajar jika perlu dipersiapkan dari sekarang SDM Polri asal Papua untuk bisa membangun Papua ke depan. Kami nilai 13 calon yang ada ini sudah pas untuk menjawab kebutuhan SDM Polri di Papua pada masa yang akan datang," katanya.
Menurutnya, kehadiran 3 provinsi baru di Papua adalah tanggung jawab Polri untuk mengisinya dengan SDM handal asal Papua. "Apa artinya pemekaran jika anak-anak Papua tidak disiapkan untuk jadi pemimpin? Kapolri punya tanggung jawab untuk juga mempersiapkan itu dengan memberi kesempatan 13 anak asal Papua ini untuk dididik di Akademi Kepolisian," kata Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Provinsi Papua tersebut.
Thomas berharap Kapolri dan juga Kapolda Papua memiliki kebijakan afirmatif atas 13 calon Akpol asal Papua. Apalagi berdasarkan amanat UU Otonomi Khusus Kapolri perlu memberikan perhatian lebih, sehingga bisa mengejar ketertinggalan dengan daerah-daerah lain di Indonesia.
"Kebijakan afirmatif untuk anak-anak Papua harus jadi pertimbangan Kapolri dalam mengambil keputusan. Akpol dari Papua itu selama ini sangat sedikit, bahkan sangat jarang. Nah sekarang berhubung SDM anak-anak Papua sudah ada yang siap, maka Polri harus menampung mereka semua," pungkasya.
Lihat Juga: Profil Brigjen Pol Gatot Haribowo, Teman Seangkatan Kapolri yang Jadi Kapolda Papua Barat Daya Pertama
(nag)
tulis komentar anda