Ketum PKB Ajak Ribuan Ulama dan Habaib Doakan Perdamaian Dunia

Sabtu, 21 Mei 2022 - 14:30 WIB
Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar. Foto SINDOnews
SURABAYA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) bersama dengan ribuan ulama dan habib menggelar acara doa bersama untuk perdamaian dunia di Kota Surabaya, Jawa Timur, Minggu (22/5/2022) besok. Acara ini dikemas dengan halal bihalal bersama Gus Muhaimin, panggilan karib Muhaimin Iskandar.

Sejumlah ulama khos yang dijadwalkan hadir dalam acara doa bersama tersebut antara lain KH Anwar Manshur Lirboyo, Ketua PWNU Jatim KH. Marzuki Mustamar, KH. Nurul Huda Djazuli Ploso, KH Abdullah Kafabihi Mahrus Lirboyo, KH. Kholil As’ad Situbondo, KH Abdurrohman Al-Kautsar (Gus Kausar) Ploso, KH Salam Sohib, Habib Alwi bin Idrus Baaqil Sampang, Habib Ali Zaenal Bondowoso, KH. Agus Ali Mashuri Tulangan Sidoarjo, dan sejumlah ulama dari berbagai daerah lainnya di Jawa Timur.

Menurut Gus Muhaimin, saat ini banyak permasalahan yang terjadi di berbagai belahan dunia. Selain pandemi COVID-19 yang belum sepenuhnya hilang, konflik juga terjadi di berbagai negara. Kondisi yang paling panas saat ini adalah perang antara Rusia dan Ukraina.



"Konflik Rusia dan Ukraina ini kalau tidak segera diselesaikan bisa berdampak serius pada dunia. Imbasnya luar biasa. Saat ini saja ribuan warga Ukraina terpaksa mengungsi ke Eropa dan menjadi homeless. Ini menjadi persoalan dunia yang harus segera diselesaikan," ujarnya, Sabtu (21/5/2022).

Lanjut Gus Muhaimin , konflik Rusia-Ukraina juga berdampak pada perekonomian dunia. Harga minyak dan gas, misalnya, dikhawatirkan terus melonjak dan pasokan ke sejumlah negara terganggu. Pasalnya, Rusia merupakan salah satu produsen dan pengekspor bahan bakar fosil terbesar di dunia. Begitu pula dengan berbagai komoditas lainnya.

"Hal yang paling mengerikan adalah dampak kemanusiaannya. Akan berapa ribu bahkan jutaan orang yang akan meninggal dunia jika perang tidak segera dihentikan," katanya.

Tidak hanya perang Rusia-Ukraina, persoalan konflik Israel dengan Palestina yang terus berlarut dan tidak kunjung menunjukkan tanda-tanda bakal berhenti. Dari berbagai sumber pemberitaan, serangan tentara Israel terhadap penduduk Palestina masih terus terjadi. Rumah-rumah penduduk dan bangunan fasilitas umum hancur.

Berdasarkan data Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA), jumlah bangunan yang hancur milik warga Palestina di Tepi Barat akibat konflik dengan Israel sepanjang 2009 hingga April 2022 mencapai 8.368 bangunan.

"Belum lagi kalau kita lihat bagaimana kondisi anak-anak korban konflik di Palestina, masa depan mereka, para wanita yang kehilangan suami dan tempat tinggal. Ini sungguh mengerikan," ungkapnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content