Wow! Selama Lebaran Penduduk DIY Tambah 1,5 Juta Jiwa, Pemasukan Rp2 Trilun
Selasa, 17 Mei 2022 - 22:54 WIB
YOGYAKARTA - Selama libur Lebaran 2022 ini, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendapat tambahan jumlah penduduk berkisar 1,3 hingga 1,5 juta jiwa. Tambahan penduduk musiman ini membawa berkah tersendiri, sebab perputaran uang meningkat hingga pemasukan mencapai Rp2 triliun.
Asisten Sekretariat Daerah DIY Bidang Perekonomian danPembangunan, Tri Saktiyana mengatakan, bertambahnya jumlah penduduk selama libur Lebaran karena DIY menjadi tujuan pemudik sekaligus destinasi wisata.
"Jadi untuk Yogyakarta ini memang merupakan salah satu daerah tujuan wisatawan dan sekaligus daerah tujuan mudik. Jadi kalau Lebaran, penduduk Yogyakarta bisa bertambah jutaan orang," ujar Tri dalam diskusi daring bertajuk 'Uang Beredar, Ekonomi Berputar' yang digelar FMB9, Selasa (17/5/22).
Namun, lanjut Tri, meningkatnya jumlah pengunjung ke DIY , sekaligus membawa berkah karena berdampak positif bagi seluruh insan pariwisata dan pelaku ekonomi kreatif. "Bicara jumlah tambahan penduduk Yogyakarta selama Lebaran, ini sekitar 1,3 sampai 1,5 juta jiwa," ungkapnya.
Dengan tambahan jumlah penduduk tersebut, sambung Tri, perputaran uang bisa mendekati Rp2 triliun dibandingkan hari-hari biasanya. Perputaran uang ini, banyak terjadi di pusat-pusat oleh-oleh, tempat wisata dan lain sebagainya.
"Kemudian pusat-pusat oleh-oleh dan tempat wisata juga ramai saling kunjung-mengunjungi, makan-makan, minum-minum, saling memberikan angpao. Ini yang membuat gairah ekonomi kita semakin baik," tandas Tri.
Lanjut Tri, untuk mengantisipasi jumlah wisatawan yang membeludak selama Lebaran, pihaknya terlebih dahulu melakukanperhitungan terkait jumlah warga yang berkunjung. Selanjutnya,dilakukan sejumlah persiapan seperti stok bahan bakar, sembakodan lain-lain.
Persiapan dilakukan dengan melibatkan berbagai stakeholderseperi kepolisian dan dinas perhubungan dan lain-lain. "Kendati tidak sempurna, namun tidak terjadi kemacetan dan lain-lain," tuturnya.
Terkait protokol kesehatan (prokes), tambah Tri, pihaknya memastikan masyarakat bahwa pandemi belum berakhir. Sehingga prokes tetap diperketat dan dipastikan tetap dipatuhi oleh semua elemen masyarakat.
"Kita lihat di Malioboro, walaupun para wisatawan penuh sesak, mungkin untuk jaga jarak agak sulit. Tapi hampir semuanya masih menggunakan masker. Jadi, ini yang kita tanamkan di masyarakat kita," tutupnya.
Asisten Sekretariat Daerah DIY Bidang Perekonomian danPembangunan, Tri Saktiyana mengatakan, bertambahnya jumlah penduduk selama libur Lebaran karena DIY menjadi tujuan pemudik sekaligus destinasi wisata.
Baca Juga
"Jadi untuk Yogyakarta ini memang merupakan salah satu daerah tujuan wisatawan dan sekaligus daerah tujuan mudik. Jadi kalau Lebaran, penduduk Yogyakarta bisa bertambah jutaan orang," ujar Tri dalam diskusi daring bertajuk 'Uang Beredar, Ekonomi Berputar' yang digelar FMB9, Selasa (17/5/22).
Namun, lanjut Tri, meningkatnya jumlah pengunjung ke DIY , sekaligus membawa berkah karena berdampak positif bagi seluruh insan pariwisata dan pelaku ekonomi kreatif. "Bicara jumlah tambahan penduduk Yogyakarta selama Lebaran, ini sekitar 1,3 sampai 1,5 juta jiwa," ungkapnya.
Dengan tambahan jumlah penduduk tersebut, sambung Tri, perputaran uang bisa mendekati Rp2 triliun dibandingkan hari-hari biasanya. Perputaran uang ini, banyak terjadi di pusat-pusat oleh-oleh, tempat wisata dan lain sebagainya.
"Kemudian pusat-pusat oleh-oleh dan tempat wisata juga ramai saling kunjung-mengunjungi, makan-makan, minum-minum, saling memberikan angpao. Ini yang membuat gairah ekonomi kita semakin baik," tandas Tri.
Lanjut Tri, untuk mengantisipasi jumlah wisatawan yang membeludak selama Lebaran, pihaknya terlebih dahulu melakukanperhitungan terkait jumlah warga yang berkunjung. Selanjutnya,dilakukan sejumlah persiapan seperti stok bahan bakar, sembakodan lain-lain.
Persiapan dilakukan dengan melibatkan berbagai stakeholderseperi kepolisian dan dinas perhubungan dan lain-lain. "Kendati tidak sempurna, namun tidak terjadi kemacetan dan lain-lain," tuturnya.
Terkait protokol kesehatan (prokes), tambah Tri, pihaknya memastikan masyarakat bahwa pandemi belum berakhir. Sehingga prokes tetap diperketat dan dipastikan tetap dipatuhi oleh semua elemen masyarakat.
"Kita lihat di Malioboro, walaupun para wisatawan penuh sesak, mungkin untuk jaga jarak agak sulit. Tapi hampir semuanya masih menggunakan masker. Jadi, ini yang kita tanamkan di masyarakat kita," tutupnya.
(don)
tulis komentar anda