Pulang ke Solo, 43 Santri Ponpes Gontor Diizinkan Karantina Mandiri
Senin, 13 April 2020 - 20:14 WIB
SOLO - Sebanyak 43 santri Pondok Pesantren (Ponpes) Gontor yang pulang ke Kota Solo diperkenankan untuk menjalani karantina mandiri di rumah. Mereka tidak dikarantina di lokasi yang telah disiapkan Pemkot Solo karena masih di bawah umur.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani mengatakan, mereka yang datang dari Ponpes Gontor rata-rata masih usia SMP. Saat tiba di Terminal Tirtonadi Solo mereka dijemput orang tuanya dalam kondisinya sehat.
"Orang tuanya semuanya meminta agar bisa dirawat di rumah. Wali kota mengizinkan tapi harus menandatangi surat pernyataan," kata Ahyani, Senin (13/4/2020).
Para santri harus benar-benar disiplin harus melakukan karantina mandiri sesuai standar prosedur kesehatan yang ditetapkan. "Kalau anak anak lebih baik memang dirawat di rumah saja. Orang tuanya harus berkomitmen," katanya.
Pemkot Solo akan memonitor pelaksanaan karantina mandiri apakah sesuai prosedur atau tidak. Jika ternyata keluar rumah, maka akan diperingatkan dan dibawa ke lokasi karantina di Gedung Graha Wisata Niaga di kawasan Sriwedari.
Terdapat sekitar 300 santri dari Ponpes Gontor yang transit di Solo sebelum melanjutkan perjalanan ke daerah asal. Sedangkan yang masuk tinggal di Solo jumlahnya puluhan. Mereka ada yang orang tuanya tinggal di Solo. Tetapi ada juga dari luar Jawa tapi memiliki nenek, paman atau saudara di Solo. Sehingga keluarga di Solo yang dikunjungi yang bertanggung jawab terhadap keberadaan santri tersebut.
Para santri dari Ponpes Gontor tiba secara bergelombang selama dua hari mulai Minggu (12/4/2020) kemarin. Petugas kesehatan memeriksa kondisi kesehatan, serta memberi sosialisasi terkait virus corona (Covid-19) sebelum diserahkan kepada orang tuanya.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani mengatakan, mereka yang datang dari Ponpes Gontor rata-rata masih usia SMP. Saat tiba di Terminal Tirtonadi Solo mereka dijemput orang tuanya dalam kondisinya sehat.
"Orang tuanya semuanya meminta agar bisa dirawat di rumah. Wali kota mengizinkan tapi harus menandatangi surat pernyataan," kata Ahyani, Senin (13/4/2020).
Para santri harus benar-benar disiplin harus melakukan karantina mandiri sesuai standar prosedur kesehatan yang ditetapkan. "Kalau anak anak lebih baik memang dirawat di rumah saja. Orang tuanya harus berkomitmen," katanya.
Pemkot Solo akan memonitor pelaksanaan karantina mandiri apakah sesuai prosedur atau tidak. Jika ternyata keluar rumah, maka akan diperingatkan dan dibawa ke lokasi karantina di Gedung Graha Wisata Niaga di kawasan Sriwedari.
Terdapat sekitar 300 santri dari Ponpes Gontor yang transit di Solo sebelum melanjutkan perjalanan ke daerah asal. Sedangkan yang masuk tinggal di Solo jumlahnya puluhan. Mereka ada yang orang tuanya tinggal di Solo. Tetapi ada juga dari luar Jawa tapi memiliki nenek, paman atau saudara di Solo. Sehingga keluarga di Solo yang dikunjungi yang bertanggung jawab terhadap keberadaan santri tersebut.
Para santri dari Ponpes Gontor tiba secara bergelombang selama dua hari mulai Minggu (12/4/2020) kemarin. Petugas kesehatan memeriksa kondisi kesehatan, serta memberi sosialisasi terkait virus corona (Covid-19) sebelum diserahkan kepada orang tuanya.
(abd)
tulis komentar anda