Arisan Paket Lebaran Raib, Emak-emak di KBB Datangi Koordinator Tuntut Uang Dikembalikan

Kamis, 28 April 2022 - 09:45 WIB
Warga korban arisan tabungan paket lebaran saat melakukan mediasi dengan pihak koordinator arisan karena tidak bisa mengembalikan uang nasabah sekitar Rp500 juta lebih seperti yang dijanjikan sebelum lebaran ini. Foto/Dok warga
BANDUNG BARAT - Warga Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang didominasi kaum perempuan mendatangi rumah seorang koordinator tabungan paket lebaran , Rabu (27/4/2022).

Pasalnya koordinator arisan yang tinggal di Kampung Asano, RT 02/06, Desa Tagog Apu, Kecamatan Padalarang, tersebut diduga menggelapkan uang nasabah senilai Rp500 juta lebih.

Warga menuntut koordinator arisan yang bernama Susi alias Bunda Enci untuk mengembalikan uang yang sudah mereka tabung selama setahun sejak lebaran tahun 2021. Total uang yang disetorkan mencapai Rp1,5 miliar, namun hanya Rp1 miliar yang sudah dibagikan kepada nasabah.



Salah seorang korban tabungan paket lebaran, Neni Anggraeni mengatakan, uang tabungan nasabah yang ditilep koordinator tabungan tersebut nominalnya mencapai Rp500 juta. Uang tersebut seharusnya sesuai dengan kesepakatan, dibagikan kepada para nasabahnya menjelang lebaran ini.

"Uang itu mestinya dibagikan sekarang, tapi uang yang ditabung enggak ada setengahnya. Jadi yang sudah dikasih ke nasabah baru setengahnya, sedangkan setengahnya lagi nggak ada," ucapnya kepada wartawan.

Dirinya sebagai reseller arisan tersebut, memiliki 56 anggota. Uang yang seharusnya diserahkan pada anggotanya mencapai Rp121.800.000. Namun yang baru diserahkan oleh koordinator tabungan tersebut hanya sebesar Rp59.710.000. Jadi masih ada kurang Rp62.090.000, namun saat ditagih uangnya tidak ada.

Menurutnya, setiap nasabah menyetorkan nominal yang berbeda-beda. Mulai dari Rp15 ribu, Rp20 ribu, Rp25 ribu, Rp30 ribu, Rp50 ribu, sampai Rp100 ribu setiap minggunya. Setiap nominal tabungan bakal diberikan hadiah yang berbeda-beda saat uang tabungan dibagikan.

Pihaknya menuntut uang anggotanya untuk dikembalikan. Namun jika tidak, maka pihaknya dan nasabah lainnya siap melaporkan yang bersangkutan. "Sudah beberapa kali mediasi tapi janji besok-besok terus, sampai sekarang belum dibayar. Nah sekarang kami bikin surat perjanjian tertulis, dengan jaminan sertifikat rumah," tuturnya.

Babinkamtibmas Desa Tagog Apu, Aiptu Asep Nandang mengakui adanya rombongan emak-emak datang ke rumah salah seorang warga menuntut uang tabungan mereka dikembalikan. "Ya tadi ada kejadian itu, tapi kita langsung mediasi dan arahkan untuk melapor ke Polres Cimahi," ucapnya.
(don)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content