Bayi Ditemukan di Perumahan Tak Berpenghuni, Kondisi Mulai Dikerumuni Semut
Rabu, 06 April 2022 - 14:21 WIB
Dia menambahkan, setelah mendapatkan adanya laporan warga, pihak kepolisian kemudian melakukan penyelidikan dan membawa bayi tersebut ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan penanganan secara medis. Mengingat saat ditemukan, kondisi bayi tidak terbungkus kain, dengan kulit memerah akibat gigitan semut.
"Kami masih mendalami kasus ini. Tapi saat ini bayi malang ini telah ditangani pihak puskesmas. Kami membawanya ke puskesmas, karena memang kondisinya saat pertama ditemukan sangat memprihatinkan," jelasnya.
Ditemui terpisah, Kepala Puskesmas Marusu, Iskandar menuturkan, saat bayi malang tersebut tiba di Puskesmas, kondisinya sangat mengenaskan. Pasalnya, selain badannya memerah karena gigitan nyamuk dan semut, mulutnya juga dipenuhi semut. Sehingga pihak tenaga kesehatan pertama kali memberikan tindakan yakni membersihkan tubuh dan menstabilkan kondisinya.
"Kami mengambil tindakan penanganan lebih awal yakni membersihkan bayi tersebut, dan juga membersihkan mulutnya. Kami juga sempat membantu memberikan oksigen, karena distabilkan kondisi pernafasannya," ujarnya.
Iskandar menuturkan, saat pertama kali ditemukan, pihaknya memperkirakan bayi tersebut baru berusia sekitar 4-6 jam. Hal itu terlihat dari kondisi ari-ari yang masih basah dan masih melekat.
"Kalau kami melihat kondisinya saat pertama kali tiba disini, usianya sekitar 4 sampai 6 jam. Jadi kemungkinan dia dilahirkan subuh hari," tambahnya.
Saat ini kata Iskandar, sementara bayi tersebut masih dalam pengawasan perawat PKM Marusu . Terkait susu, maka pihaknya memutuskan untuk patungan untuk membelikan susu.
"Sementara waktu ini, kami memutuskan untuk menanganinya dulu. Jadi untuk pembelian susunya, kami memutuskan patungan, sembari kami akan tetap berkoordinasi dengan instansi terkait. Tapi sebelum ada keputusan maka kami akan merawatnya disini," pungkasnya.
"Kami masih mendalami kasus ini. Tapi saat ini bayi malang ini telah ditangani pihak puskesmas. Kami membawanya ke puskesmas, karena memang kondisinya saat pertama ditemukan sangat memprihatinkan," jelasnya.
Ditemui terpisah, Kepala Puskesmas Marusu, Iskandar menuturkan, saat bayi malang tersebut tiba di Puskesmas, kondisinya sangat mengenaskan. Pasalnya, selain badannya memerah karena gigitan nyamuk dan semut, mulutnya juga dipenuhi semut. Sehingga pihak tenaga kesehatan pertama kali memberikan tindakan yakni membersihkan tubuh dan menstabilkan kondisinya.
"Kami mengambil tindakan penanganan lebih awal yakni membersihkan bayi tersebut, dan juga membersihkan mulutnya. Kami juga sempat membantu memberikan oksigen, karena distabilkan kondisi pernafasannya," ujarnya.
Iskandar menuturkan, saat pertama kali ditemukan, pihaknya memperkirakan bayi tersebut baru berusia sekitar 4-6 jam. Hal itu terlihat dari kondisi ari-ari yang masih basah dan masih melekat.
"Kalau kami melihat kondisinya saat pertama kali tiba disini, usianya sekitar 4 sampai 6 jam. Jadi kemungkinan dia dilahirkan subuh hari," tambahnya.
Saat ini kata Iskandar, sementara bayi tersebut masih dalam pengawasan perawat PKM Marusu . Terkait susu, maka pihaknya memutuskan untuk patungan untuk membelikan susu.
"Sementara waktu ini, kami memutuskan untuk menanganinya dulu. Jadi untuk pembelian susunya, kami memutuskan patungan, sembari kami akan tetap berkoordinasi dengan instansi terkait. Tapi sebelum ada keputusan maka kami akan merawatnya disini," pungkasnya.
tulis komentar anda