Permintaan Turun, Ekspor Karet Sumatera Utara Anjlok
Sabtu, 12 Februari 2022 - 07:07 WIB
MEDAN - Ekspor komoditi karet asal Sumatera Utara (Sumut) mengalami pelemahan di awal tahun 2022 ini. Tercatat ekspor karet untuk pengapalan Januari 2022 turun 17,7 persen menjadi 32.608 ton dibandingkan bulan sebelumnya.
Sekretaris Eksekutif pada Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumatera Utara , Edy Irwansyah, mengatakan memasuki awal tahun, kinerja ekspor melamah karena volume penurunan yang tajam, sedangkan harga mulai membaik.
Penurunan volume ekspor ini disebabkan melemahnya permintaan dari pengguna akhir (end user). Selain itu penundaan pengapalan (delay shipment) yang masih terjadi ikut memperparah penurunan. "Bila dibandingkan dengan volume ekspor pada Januari tahun lalu, terlihat penurunan 1,2 persen," terangnya.
Edy menjelaskan, pada Januari 2022, total ada 34 negara tujuan ekspor, lima besar negara tujuan ekspor karet Sumatera Utara adalah Jepang (27,03 persen), USA (12,78), Brazil (10,73 persen), China (7,68 persen), dan Turki (6,12 persen).
Harga karet jenis TSR20 di bursa berjangka Singapura memperlihatkan adanya kenaikan di Februari ini, transaksi 11 Februari tercatat 180,6 cen US per kg. Adanya peningkatan harga ini diharapkan dapat meningkatkan penjualan di pasar spot. Baca juga: Kesal Selalu Campuri Urusan Rumah Tangganya, Menantu Letuskan Senpi ke Mertua
"Memasuki Februari, kondisi kebun karet Sumatera Utara sebagian sudah memasuki musim kering yang akan mepengaruhi produksi kebun karet. Keadaan ini juga akan mempengaruhi kinerja ekspor, diperkirakan masih stagnan. Total February sampaikan April (penurunan produksi) dapat mencapai 30 persen," tandasnya.
Sekretaris Eksekutif pada Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumatera Utara , Edy Irwansyah, mengatakan memasuki awal tahun, kinerja ekspor melamah karena volume penurunan yang tajam, sedangkan harga mulai membaik.
Penurunan volume ekspor ini disebabkan melemahnya permintaan dari pengguna akhir (end user). Selain itu penundaan pengapalan (delay shipment) yang masih terjadi ikut memperparah penurunan. "Bila dibandingkan dengan volume ekspor pada Januari tahun lalu, terlihat penurunan 1,2 persen," terangnya.
Edy menjelaskan, pada Januari 2022, total ada 34 negara tujuan ekspor, lima besar negara tujuan ekspor karet Sumatera Utara adalah Jepang (27,03 persen), USA (12,78), Brazil (10,73 persen), China (7,68 persen), dan Turki (6,12 persen).
Harga karet jenis TSR20 di bursa berjangka Singapura memperlihatkan adanya kenaikan di Februari ini, transaksi 11 Februari tercatat 180,6 cen US per kg. Adanya peningkatan harga ini diharapkan dapat meningkatkan penjualan di pasar spot. Baca juga: Kesal Selalu Campuri Urusan Rumah Tangganya, Menantu Letuskan Senpi ke Mertua
"Memasuki Februari, kondisi kebun karet Sumatera Utara sebagian sudah memasuki musim kering yang akan mepengaruhi produksi kebun karet. Keadaan ini juga akan mempengaruhi kinerja ekspor, diperkirakan masih stagnan. Total February sampaikan April (penurunan produksi) dapat mencapai 30 persen," tandasnya.
(don)
tulis komentar anda