Gunung Ili Lewotolok Meletus, Warga Diminta Waspadai Awan Panas

Jum'at, 11 Februari 2022 - 17:39 WIB
Gunung Ili Lewotolok melontarkan material vulkanik, Jumat (11/2/2022) pagi, pukul 07.43 WITA. Foto/Dok. PVMBG
JAKARTA - Gunung Ili Lewotolok meletus, warga diminta untuk mewaspadai guguran material lapuk dari puncak, yang memicu terjadinya awan panas guguran. Berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan, erupsi gunung di Lembata, NTT tersebut, terjadi Jumat (11/2/2022) pukul 07:43 WITA.



"Tinggi kolom abu teramati 1.200 meter di atas puncak, atau sekitar 2623 meter di atas permukaan laut (mdpl). Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah timur. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi 37 detik," tulis PVMBG dalam keterangan yang diterima, Jumat (11/2/2022).

PVMBG mengatakan saat ini Gunung Ili Lewotolok berada dalam tingkat aktivitas level III (Siaga). Sementara itu, masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung, pendaki, wisatawan direkomendasikan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak atau kawah Gunung Ili Lewotolok.





"Masyarakat Desa Jontona, agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak atau kawah Gunung Ili Lewotolok," informasi dari PVMBG.

PVMBG mengingatkan potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan (ISPA), maupun gangguan kesehatan lainnya. Masyarakat yang berada di sekitar Gunung Ili Lewotolok, diimbau menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.



Selain itu, PVMBG mengatakan abu vulkanik hingga saat ini jatuh di beberapa sektor di sekeliling Gunung Ili Lewotolok, maka masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok, agar mewaspadai ancaman lahar terutama disaat musim hujan.
(eyt)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More