Travel Bubble, Strategi yang Digunakan Pemerintah Antisipasi Covid-19
Selasa, 25 Januari 2022 - 08:16 WIB
JAKARTA - Pemerintah akan menerapkan kebijakan travel bubble guna mengantisipasi potensi lonjakan kasus Covid-19 saat pelaksanaan acara Presidensi G20 Indonesia.
Menteri Komunikasi dan Informasi Jhonny G Plate mengatakan, berkaitan dengan travel bubble merupakan keputusan dari ketua penyelenggara dan hal ini telah dibicarakan hanya terbatas di komunikasi publik termasuk skenario travel bubble.
"Karena apa? memperhatikan perkembangan Covid-19 saat ini di sisi yang satu, tapi di sisi yang lain kita ingin kesuksesan penyelenggaraan G20 yang akan ada 158 meeting nanti di 19 kota dan melibatkan 20.988 delegasi,” kata Jhonny, Senin (24/1/2022).
Jhonny menuturkan, event internasional seperti Presidensi G20 tentunya harus dipersiapkan dengan baik. Oleh karena itu, pengaturan travel bubble akan dilakukan sesuai perkembangan Covid-19, khususnya Omicron yang diharapkan segera melandai.
“Sehingga kita bisa mengambil kebijakan-kebijakan yang lebih tepat terkait dengan penyelenggaran event-event nasional kita,” ujarnya.
Menurut Jhonny, pemerintah menilai kesuksesan Indonesia menggelar kegiatan nasional PON XX Papua di tengah pandemi Covid-19 menjadi bekal penyelenggaran event internasional.
Termasuk, ajang balap internasional MotoGP Mandalika yang akan berlangsung pada Maret 2022 nanti.
“Ujian pertama kita nanti adalah MotoGP yang akan dilakukan pada Maret nanti. Kalau itu sudah dilakukan dengan baik, maka tentu selanjutnya event-event G20 kita harapkan menjadi lebih baik lagi dengan pengalaman-pengalaman yang ada,” ucapnya.
Menteri Komunikasi dan Informasi Jhonny G Plate mengatakan, berkaitan dengan travel bubble merupakan keputusan dari ketua penyelenggara dan hal ini telah dibicarakan hanya terbatas di komunikasi publik termasuk skenario travel bubble.
"Karena apa? memperhatikan perkembangan Covid-19 saat ini di sisi yang satu, tapi di sisi yang lain kita ingin kesuksesan penyelenggaraan G20 yang akan ada 158 meeting nanti di 19 kota dan melibatkan 20.988 delegasi,” kata Jhonny, Senin (24/1/2022).
Baca Juga
Jhonny menuturkan, event internasional seperti Presidensi G20 tentunya harus dipersiapkan dengan baik. Oleh karena itu, pengaturan travel bubble akan dilakukan sesuai perkembangan Covid-19, khususnya Omicron yang diharapkan segera melandai.
“Sehingga kita bisa mengambil kebijakan-kebijakan yang lebih tepat terkait dengan penyelenggaran event-event nasional kita,” ujarnya.
Menurut Jhonny, pemerintah menilai kesuksesan Indonesia menggelar kegiatan nasional PON XX Papua di tengah pandemi Covid-19 menjadi bekal penyelenggaran event internasional.
Termasuk, ajang balap internasional MotoGP Mandalika yang akan berlangsung pada Maret 2022 nanti.
“Ujian pertama kita nanti adalah MotoGP yang akan dilakukan pada Maret nanti. Kalau itu sudah dilakukan dengan baik, maka tentu selanjutnya event-event G20 kita harapkan menjadi lebih baik lagi dengan pengalaman-pengalaman yang ada,” ucapnya.
(agn)
tulis komentar anda