Bantuan Langsung hingga Trauma Healing dari Bumame untuk Korban Erupsi Semeru

Jum'at, 31 Desember 2021 - 19:11 WIB
Berbagai bantuan disalurkan untuk korban erupsi Semeru. Kali ini, bantuan datang dari Bumame Farmasi yang bekerja sama dengan mahasiswa pecinta alam Aranyacala Trisakti. (Ist)
LUMAJANG - Erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada 4 Desember 2021 yang berdampak pada lebih dari 9.000 jiwa dan membawa kesedihan bagi masyarakat di sekitar gunung, khususnya warga Kabupaten Lumajang.

Berbagai bantuan pun disalurkan sejumlah organisasi dan perusahaan. Kali ini, bantuan datang dari Bumame Farmasi yang bekerja sama dengan mahasiswa pecinta alam (MPA) Aranyacala Trisakti. Bantuan yang diberikan meliputi bahan pokok, pakaian layak pakai, hingga program trauma healing.

Direksi Utama Bumame Farmasi, James Wihardja berharap dengan bantuan yang disalurkan segara dialokasikan agar para korban erupsi bisa memanfaatkannya.

"Kami juga fokus pada program trauma healing untuk anak-anak korban bencana, karena kami paham betul bahwa anak-anak ini harus dibantu agar tidak mengalami trauma pasca bencana yang berkepanjangan kedepannya," ujar James Jumat (31/12/2021).



Ketua MPA Aranyacala Trisakti, Edho menyebut kendala yang dialami para korban sebelum tim MPA Aranyacala Trisakti tiba di lokasi pada 10 Desember 2021 lalu adalah kurangnya sumber daya manusia atau relawan yang dapat membantu mengalokasikan pendistribusian bantuan yang sudah diberikan oleh para donatur.

Melihat keadaan tersebut, Bumame Farmasi dan MPA Aranyacala Trisakti memberangkatkan relawan-relawan untuk bisa memaksimalkan dan mempercepat pendistribusian bantuan langsung pada korban hingga ke zona merah bencana.

"Kami sangat senang bisa menjadi bagian dari CSR yang dilakukan oleh Bumame Farmasi untuk membantu korban bencana erupsi Gunung Semeru. Bantuan yang disalurkan pun merupakan bantuan pokok yang memang saat ini sangat dibutuhkan, salah satunya adalah baju hangat layak pakai yang diserahkan pada tiga posko, yaitu Kecamatan Pronojiwo, Desa Oro-oro Ombo, dan Supiturang yang letaknya dekat dengan zona berbahaya," katanya.

Untuk program trauma healing dinilai dibutuhkan, terutama bagi anak-anak korban bencana. Salah satu pemicu trauma yaitu akibat pengalaman yang tidak menyenangkan yang disebabkan ketidaksiapan menghadapi bencana erupsi yang datang tanpa adanya peringatan dini. Baca: Tak Tahan Nafsu Konsumsi Narkoba, 7 Personel Polda Dipecat.

Melalui terapi trauma healing diharapkan korban bisa benar-benar sembuh dari perasaan takut, perasaan cemas hingga perasaan trauma terhadap bencana yang telah terjadi dan dapat menjalani kehidupannya sebagaimana sebelum bencana terjadi.

Bumame Farmasi juga memberikan bantuan 5.000 pcs Rapid Test yang dialokasikan pada Puskesmas dan fasilitas kesehatan di area bencana, untuk memantau dan meminimalisir penularan Covid-19, karena kondisi posko yang menampung korban bencana cukup banyak, yang berakibat pada kurangnya penerapan social distancing dan protokol kesehatan yang tidak maksimal.
(nag)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content