Bandung Barat Klaim Persiapan Pembukaan Wisata Sudah Matang

Rabu, 03 Juni 2020 - 16:30 WIB
Salah satu objek wisata di Kabupaten Bandung Barat yang harus tutup akibat pandemi COVID-19. Foto/dok.SINDOnews
BANDUNG BARAT - Pemkab Bandung Barat masih menunggu arahan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil soal penerapan new normal dan dibukanya kembali objek wisata.

"Apa yang dilakukan terkait kebijakan new normal di KBB bergantung keputusan Pemprov Jabar, makanya kami masih menunggu intruksinya seperti apa," kata Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna, Rabu (3/6/2020).

Dia mengatakan, rencana pemberlakuan new normal pada 1 Juni 2020 lalu dibatalkan. Karena itu, Kabupaten Bandung Barat (KBB) masih memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) parsial di tujuh kecamatan.



(Baca: Bandung Barat Perpanjang PSBB, Pengawasan Difokuskan di 13 RW)

Mestinya, berdasarkan hasil evaluasi Pemprov Jawa Barat, Bandung Barat sudah bisa mulai menerapkan new normal karena masuk salah satu daerah zona biru. Namun, karena Kementerian Kesehatan belum memberikan jawaban atas pengajuan new normal di Jawa Barat, kebijakan tersebut terpaksa ditunda.

Konsekuensinya, rencana pembukaan berbagai fasilitas publik, perkantoran, sekolah, hingga tempat wisata pun ikut tertunda. "Sekarang kan masih PSBB sampai 12 Juni, jika setelah itu boleh new normal, persiapan kita sudah matang. Tinggal pengawasan ditingkatkan seperti di pasar, supermarket, rumah ibadah, dan tempat wisata," sebutnya.

(Baca: Pariwisata Akan Dibuka, Emil: Hanya Jika Tak Ada Lonjakan COVID-19)

Jika objek wisata di Bandung Barat dibuka, Aa Umbara mengatakan tak menginginkan ada lonjakan kasus positif COVID-19. Pemahaman itu juga sudah disampaikan kepada para pengelola objek wisata ketika dilakukan koordinasi beberapa waktu lalu. Walaupun di satu sisi, dirinya memahami kondisi para pelaku usaha yang pasti sangat kesulitan dengan kondisi saat ini.

"Pengelola wisata siap menerapkan protokol kesehatan agar jangan sampai nanti wisatawan dari luar daerah datang ke KBB malah menjadi sumber penularan dan jadi ada klaster wisata," pungkasnya. adi haryanto b
(muh)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content