Narkoba di Sulsel Mengkhawatirkan, Polisi Harus Ungkap Hingga Bandar
Minggu, 29 Agustus 2021 - 21:39 WIB
Mantan Direktur Lembaga Bantuan Hukum Makassar ini menilai, hal itu yang jadi tolok ukur gagalnya pemberantasan narkoba di Sulsel. Menurutnya hanya memperbanyak narapidana narkoba di lapas dan rutan berstatus pengguna, kurit, pecandu dan pengedar.
"Yang sebenarnya mereka adalah korban dari bandar-bandar yang masih berkeliaran di luar sana. Salah satu indikator besarnya, banyaknya kasus pengguna dan pecandu di Makassar, tapi bandarnya tidak ditangkap," tegas Haswandy.
Dia menambahkan ketiga terduga pengedar yang ditangkap di hotel kawasan Makassar, bisa jadi contoh gagalnya pemberantasan narkoba. Mengingat SY, BJ, dan FTR diamankan setelah tiba di hotel. Padahal, kata Haswandy bisa dicegah di awal kedatangannya.
"Kalau mau memerangi, dari awal datang apakah lewat laut dan udara sudah ditangkap. Ternyata sudah di hotel. Artinya ada sindikat atau oknum instansi pengawasan yang bermain, ada baking. Mungkin saja ada pejabat yang sudah mendeteksi awal itu, tapi dilindungi sampai lolos di hotel," tukasnya.
"Yang sebenarnya mereka adalah korban dari bandar-bandar yang masih berkeliaran di luar sana. Salah satu indikator besarnya, banyaknya kasus pengguna dan pecandu di Makassar, tapi bandarnya tidak ditangkap," tegas Haswandy.
Dia menambahkan ketiga terduga pengedar yang ditangkap di hotel kawasan Makassar, bisa jadi contoh gagalnya pemberantasan narkoba. Mengingat SY, BJ, dan FTR diamankan setelah tiba di hotel. Padahal, kata Haswandy bisa dicegah di awal kedatangannya.
"Kalau mau memerangi, dari awal datang apakah lewat laut dan udara sudah ditangkap. Ternyata sudah di hotel. Artinya ada sindikat atau oknum instansi pengawasan yang bermain, ada baking. Mungkin saja ada pejabat yang sudah mendeteksi awal itu, tapi dilindungi sampai lolos di hotel," tukasnya.
(agn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda