Sejak PSBB Tahap I, Pasar Kota Gresik Sepi Pengunjung
Kamis, 28 Mei 2020 - 16:01 WIB
GRESIK - Para pedagang Pasar Kota Gresik memilih menutup kiosnya. Selain alasan menghindari COVID-19, sepi pengunjung juga menguat. Kondisi itu terjadi sejak pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap pertama diberlakukan di Kota Pudak.
(Baca juga: Usai Rapid Test Massal, Pabrik Rokok di Madiun Disterilisasi )
Jumlah pengunjung menurun drastis hingga 70 persen. Pendapatan pedagang pakaian pun terdampak. Pantauan di lapangan, pada lantai satu hanya terlihat beberapa kios yang masih buka. Tepatnya di dekat pintu utama keluar masuk. Mulai dari penjual pakaian, tas, sepatu dan kosmetik serta pedagang makanan.
Sedangkan kondisi di lantai dua lebih sepi lagi. Sebagian besar kios pedagang pakaian tutup. Hanya kios yang posisinya dekat dengan tangga tetap dibuka. Meski demikian, tidak ada hilir mudik pengunjung yang datang.
"Kondisi ini terjadi sejak PSBB tahap pertama. Mereka memilih menutup stand karena sepi pengunjung," kata Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gresik, Agus Budiono, Kamis (28/5/2020).
Untuk menuju new normal, telah diterapkan aturan yang harus dilakukan. Seluruh aktivitas jual beli di pasar boleh dibuka kembali. Semua pengunjung wajib memakai masker. Yang tidak pakai masker dilarang masuk. Suhu tubuhnya juga dicek.
"Untuk itu penegakan protokoler kesehatan (P2K) dilakukan. Sebelum transaksi, pengunjung cuci tangan. Hal itu bertujuan memutus mata rantai penyebaran virus," ujar Agus Budiono.
Kemudian, physical distancing, meski berada di dalam pasar, tidak boleh menciptakan kerumunan. Seluruh pasar dibawah kendali Pemkab Gresik diperbolehkan beraktivitas kembali seperti biasanya. Namun, harus diberlakukan aturan yang sama.
(Baca juga: Usai Rapid Test Massal, Pabrik Rokok di Madiun Disterilisasi )
Jumlah pengunjung menurun drastis hingga 70 persen. Pendapatan pedagang pakaian pun terdampak. Pantauan di lapangan, pada lantai satu hanya terlihat beberapa kios yang masih buka. Tepatnya di dekat pintu utama keluar masuk. Mulai dari penjual pakaian, tas, sepatu dan kosmetik serta pedagang makanan.
Sedangkan kondisi di lantai dua lebih sepi lagi. Sebagian besar kios pedagang pakaian tutup. Hanya kios yang posisinya dekat dengan tangga tetap dibuka. Meski demikian, tidak ada hilir mudik pengunjung yang datang.
"Kondisi ini terjadi sejak PSBB tahap pertama. Mereka memilih menutup stand karena sepi pengunjung," kata Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gresik, Agus Budiono, Kamis (28/5/2020).
Untuk menuju new normal, telah diterapkan aturan yang harus dilakukan. Seluruh aktivitas jual beli di pasar boleh dibuka kembali. Semua pengunjung wajib memakai masker. Yang tidak pakai masker dilarang masuk. Suhu tubuhnya juga dicek.
"Untuk itu penegakan protokoler kesehatan (P2K) dilakukan. Sebelum transaksi, pengunjung cuci tangan. Hal itu bertujuan memutus mata rantai penyebaran virus," ujar Agus Budiono.
Kemudian, physical distancing, meski berada di dalam pasar, tidak boleh menciptakan kerumunan. Seluruh pasar dibawah kendali Pemkab Gresik diperbolehkan beraktivitas kembali seperti biasanya. Namun, harus diberlakukan aturan yang sama.
(eyt)
tulis komentar anda