Nelayan Pangkep Terdampar di Bali Setelah 15 Hari Terombang-ambing di Laut
Selasa, 29 Juni 2021 - 16:28 WIB
PANGKEP - Sumaila Daeng Sikki (63), nelayan asal Pulau Satanger, Desa Satanger Kecamatan Liukang Tangaya, Kabupaten Pangkep terdampar di Perairan Desa Tulamben, Karangasem, Bali setelah terombang-ambing di laut selama 15 hari.
Data dari kepolisian, Sumaila pergi melaut memancing dengan menggunakan perahu sejak Kamis, (17/6/2021). Di tengah laut, kapal yang gunakan Sumaila mengalami kecelakaan dan tak bisa digunakan kembali ke pulaunya. Akibatnya, korban bersama perahunya terbawa arus hingga ditemukan nelayan.
"Mesin As perahu saya patah, perahu tidak bisa dikendalikan jadi saya ikut arus saja," ucapnya, Selasa (29/6/2021).
Ia menuturkan, seluruh makanan yang merupakan bekalnya habis sehingga selama berhari-hari Sumaila hanya mengonsumsi air putih saja dari hujan.
Hingga akhirya, perahu korban sampai di sebuah rumpon ikan milik seorang nelayan Desa Tulamben, I Komang Sukarta lalu menarik korban dan perahunya kedaratan setempat. Saat ditemukan, korban dalam keadaan kelelahan dan kelaparan akibat kekurangan makanan selama berhari-hari.
Kepada wartawan ia berharap dijemput oleh pemerintah. Namun, jika tidak ia mengatakan akan pulang sendiri ke pulaunya lewat Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dari situ ia akan menumpang kapal warga Pulau Satanger untuk pulang.
Kepala Desa Satanger , Subair membenarkan bahwa Sumaila Daeng Sikki adalah warga desanya. Namun untuk menjemput, Subair mengatakan, korban enggan dijemput.
"Mau pulang sendiri lewat Kapal Feri dari Padangbai Bali menuju pelabuhan Lembar Lombok. Dari Pelabuhan Lembar menuju Labuan Lombok di Lombok Timur. Dan Labuan Lombok, banyak kapal menuju Satanger," kata Subair singkat.
Data dari kepolisian, Sumaila pergi melaut memancing dengan menggunakan perahu sejak Kamis, (17/6/2021). Di tengah laut, kapal yang gunakan Sumaila mengalami kecelakaan dan tak bisa digunakan kembali ke pulaunya. Akibatnya, korban bersama perahunya terbawa arus hingga ditemukan nelayan.
"Mesin As perahu saya patah, perahu tidak bisa dikendalikan jadi saya ikut arus saja," ucapnya, Selasa (29/6/2021).
Ia menuturkan, seluruh makanan yang merupakan bekalnya habis sehingga selama berhari-hari Sumaila hanya mengonsumsi air putih saja dari hujan.
Hingga akhirya, perahu korban sampai di sebuah rumpon ikan milik seorang nelayan Desa Tulamben, I Komang Sukarta lalu menarik korban dan perahunya kedaratan setempat. Saat ditemukan, korban dalam keadaan kelelahan dan kelaparan akibat kekurangan makanan selama berhari-hari.
Kepada wartawan ia berharap dijemput oleh pemerintah. Namun, jika tidak ia mengatakan akan pulang sendiri ke pulaunya lewat Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dari situ ia akan menumpang kapal warga Pulau Satanger untuk pulang.
Kepala Desa Satanger , Subair membenarkan bahwa Sumaila Daeng Sikki adalah warga desanya. Namun untuk menjemput, Subair mengatakan, korban enggan dijemput.
"Mau pulang sendiri lewat Kapal Feri dari Padangbai Bali menuju pelabuhan Lembar Lombok. Dari Pelabuhan Lembar menuju Labuan Lombok di Lombok Timur. Dan Labuan Lombok, banyak kapal menuju Satanger," kata Subair singkat.
(agn)
tulis komentar anda