Balon Udara Bertebaran di Udara, Warga Madiun Resah
Senin, 25 Mei 2020 - 14:46 WIB
MADIUN - Puluhan balon udara dengan berbagai ukuran, berterbangan di langit Madiun. Kondisi ini membuat warga setempat resah, karena balon udara tersebut bisa memicu terjadinya kebakaran.
(Baca juga: IPW Ingatkan Kapolda Jatim Tak Lebay Sikapi Kapolsek Tertidur )
Balon-balon udara tersebut bergerak mengikuti arah angin. Warga semakin resah, karena setiap saat balon udara bisa jatuh menimpa atap rumah, kebun, maupun jatuh di jalan raya, sehingga mengancam keselamatan manusia, serta bisa memicu kebakaran.
Sarbani, warga setempat mengaku, munculnya balon udara di langit Madiun tersebut, sudah dilihat warga sejak hari pertama Lebaran. "Ada kemungkinan balon udara ini dari wilayah Ponorogo," ungkapnya.
Dia berharap, penerbangan balon berbahan plastik dengan bola api di bagian bawahnya tersebut, bisa dihentikan, karena sangat berbahaya dan bisa mencelakai orang, serta bisa memicu terjadinya kebakaran.
Kapolres Madiun, AKBP Eddwi Kurniyanto mengaku, balon-balon udara tersebut bukan berasal dari wilayah Madiun. "Balon udara itu kebanyakan berasal dari daerah lain. Bukan dari Madiun," ujarnya.
(Baca juga: IPW Ingatkan Kapolda Jatim Tak Lebay Sikapi Kapolsek Tertidur )
Balon-balon udara tersebut bergerak mengikuti arah angin. Warga semakin resah, karena setiap saat balon udara bisa jatuh menimpa atap rumah, kebun, maupun jatuh di jalan raya, sehingga mengancam keselamatan manusia, serta bisa memicu kebakaran.
Sarbani, warga setempat mengaku, munculnya balon udara di langit Madiun tersebut, sudah dilihat warga sejak hari pertama Lebaran. "Ada kemungkinan balon udara ini dari wilayah Ponorogo," ungkapnya.
Dia berharap, penerbangan balon berbahan plastik dengan bola api di bagian bawahnya tersebut, bisa dihentikan, karena sangat berbahaya dan bisa mencelakai orang, serta bisa memicu terjadinya kebakaran.
Kapolres Madiun, AKBP Eddwi Kurniyanto mengaku, balon-balon udara tersebut bukan berasal dari wilayah Madiun. "Balon udara itu kebanyakan berasal dari daerah lain. Bukan dari Madiun," ujarnya.
(eyt)
tulis komentar anda