Jelang Cerai, Wanita Kediri Ditemukan Tewas Gantung Diri
Selasa, 08 Juni 2021 - 14:26 WIB
KEDIRI - SMI (40) warga Kelurahan Tinalan, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri , ditemukan tergantung di dalam rumahnya. Leher SMI terjerat kain jarik dengan ujung lain terikat pada blandar rumah. Tahu hal itu, saksi yang juga kerabat korban berusaha melakukan penyelamatan.
Namun nyawa SMI tetap tidak tertolong. "Yang bersangkutan meninggal dunia. Diduga gantung diri ," ujar Kapolsek Pesantren Kediri Kota Kompol Suyitno kepada wartawan. Sebelum ditemukan gantung diri, SMI sering mengeluh penyakit vertigo yang diidapnya. Baca Juga: Peringatan Hari lahir Bung Karno, Warga Gelar Kirab Pancasila
Keseimbangannya terganggu. Kepalanya kerap serasa berputar. Keluhan itu diperparah dengan kondisi rumah tangganya yang tidak lagi harmonis. Ia dan suaminya dalam proses cerai. "Yang bersangkutan diduga depresi," terang Suyitno.
Aksi bunuh diri ini yang kedua kalinya. Sebelumnya SMI sempat hendak melakukan di dalam kamar. Namun karena kepergok saksi, upayanya menyudahi hidupnya gagal. Saat situasi sepi, ia mengulangi lagi di rumah bagian belakang.
Saat diturunkan dari tiang blandar rumah, tubuh SMI masih lemas. Namun dipastikan sudah tidak bernyawa. "Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda bekas kekerasan," kata Suyitno.
Pihak keluarga menerima peristiwa yang ada sebagai musibah. Mereka membuat pernyataan menolak dilakukan autopsi dan memilih langsung memakamkan. "Jenazah diserahkan keluarga untuk dimakamkan," pungkas Suyitno.
Namun nyawa SMI tetap tidak tertolong. "Yang bersangkutan meninggal dunia. Diduga gantung diri ," ujar Kapolsek Pesantren Kediri Kota Kompol Suyitno kepada wartawan. Sebelum ditemukan gantung diri, SMI sering mengeluh penyakit vertigo yang diidapnya. Baca Juga: Peringatan Hari lahir Bung Karno, Warga Gelar Kirab Pancasila
Keseimbangannya terganggu. Kepalanya kerap serasa berputar. Keluhan itu diperparah dengan kondisi rumah tangganya yang tidak lagi harmonis. Ia dan suaminya dalam proses cerai. "Yang bersangkutan diduga depresi," terang Suyitno.
Aksi bunuh diri ini yang kedua kalinya. Sebelumnya SMI sempat hendak melakukan di dalam kamar. Namun karena kepergok saksi, upayanya menyudahi hidupnya gagal. Saat situasi sepi, ia mengulangi lagi di rumah bagian belakang.
Saat diturunkan dari tiang blandar rumah, tubuh SMI masih lemas. Namun dipastikan sudah tidak bernyawa. "Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda bekas kekerasan," kata Suyitno.
Pihak keluarga menerima peristiwa yang ada sebagai musibah. Mereka membuat pernyataan menolak dilakukan autopsi dan memilih langsung memakamkan. "Jenazah diserahkan keluarga untuk dimakamkan," pungkas Suyitno.
(don)
tulis komentar anda