Pembangunan PLSTa di Kota Makassar Harus Dipercepat
Sabtu, 05 Juni 2021 - 07:11 WIB
MAKASSAR - Pemkot Makassar diminta mengambil tindakan cepat untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa), karena kondisi Kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) kian memprihatinkan.
Bahkan dinilai bisa mengakibatkan longsor akibat tumpukan sampah yang sudah overload atau kelebihan kapasitas.
Sekretaris Komisi C DPRD Kota Makassar, Fasruddin Rusli mengatakan, kondisi ini tidak bisa terus didiamkan. Proyek pembangunan PLTSa di Kota Makassar mesti dipercepat.
"Tinggi sampah di TPA kita ini luar biasa dan sewaktu-waktu longsor, ini yang kita khawatirkan. Saya berkunjung ke TPA, itu tingginya sampai 40 meter. Makanya kita minta proyek PLTSa ini dipercepat," kata Fasruddin, kepada KORAN SINDO, Jumat, (04/06/2021).
Menurut dia, pembangunan PLTSa dianggap paling efektif untuk menangani masalah persampahan di Kota Makassar. Efektivitas PLTSa dalam mengelola sampah bahkan sudah dilihat langsung saat dia melakukan kunjungan kerja di Kota Surabaya, Jawa Timur.
Di Kota Surabaya, kata Acil, sapaannya sampah yang dibuang ke TPA mencapai 1.200 sampai 1.500 ton per hari. Namun berkat adanya PLTSa , tidak terjadi penumpukan sampah, Pemkot Surabaya masih menghemat lahan kurang lebih 23 hektar dari total 35 hektar. Itu dikarenakan sampah yang dibuang ke TPA dibakar melalui PLTSa.
"Sekarang itu sisa lahannya tinggal 12 hektar yang dia pakai, sehingga ada lahan kosong yang dimiliki Pemkot Surabaya. Jadi, saya minta Pemkot Makassar tetap menggunakan TPA yang ada di Antang, dan disiapkan PLTSa," ujar dia.
Bahkan dinilai bisa mengakibatkan longsor akibat tumpukan sampah yang sudah overload atau kelebihan kapasitas.
Sekretaris Komisi C DPRD Kota Makassar, Fasruddin Rusli mengatakan, kondisi ini tidak bisa terus didiamkan. Proyek pembangunan PLTSa di Kota Makassar mesti dipercepat.
"Tinggi sampah di TPA kita ini luar biasa dan sewaktu-waktu longsor, ini yang kita khawatirkan. Saya berkunjung ke TPA, itu tingginya sampai 40 meter. Makanya kita minta proyek PLTSa ini dipercepat," kata Fasruddin, kepada KORAN SINDO, Jumat, (04/06/2021).
Menurut dia, pembangunan PLTSa dianggap paling efektif untuk menangani masalah persampahan di Kota Makassar. Efektivitas PLTSa dalam mengelola sampah bahkan sudah dilihat langsung saat dia melakukan kunjungan kerja di Kota Surabaya, Jawa Timur.
Di Kota Surabaya, kata Acil, sapaannya sampah yang dibuang ke TPA mencapai 1.200 sampai 1.500 ton per hari. Namun berkat adanya PLTSa , tidak terjadi penumpukan sampah, Pemkot Surabaya masih menghemat lahan kurang lebih 23 hektar dari total 35 hektar. Itu dikarenakan sampah yang dibuang ke TPA dibakar melalui PLTSa.
"Sekarang itu sisa lahannya tinggal 12 hektar yang dia pakai, sehingga ada lahan kosong yang dimiliki Pemkot Surabaya. Jadi, saya minta Pemkot Makassar tetap menggunakan TPA yang ada di Antang, dan disiapkan PLTSa," ujar dia.
tulis komentar anda