Paniel Kogoya Jual Senjata M16 dan SS1 ke OPM Wilayah Nduga Papua Senilai Rp1 Miliar
Selasa, 20 April 2021 - 08:12 WIB
INTAN JAYA - Paniel Kogoya sesorang pendeta ditangkap Satgas Nemangkawi karena memasok senjata api kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Papua (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM). Berdasarkan penyelidikan Paniel Kogoya memasok senjata tersebut ke OPM wilayah Nduga lewat Ges Gwijangge dan Jhon Gwijangge.
Kasatgas Humas Nemangkawi , Kombes M Iqbal Alqudusi mengatakan, sebelumnya Satgas Gakkum Nemangkawi telah menangkap Paniel Kogoya yang diduga pembeli atau pencari senjata KKB Intan Jaya.
"Dari hasil keterangan sementara Paniel Kogoya mengakui telah membeli senjata empat pucuk dan telah diberikan kepada KKB Nduga yang ada di Intan Jaya," ujar Iqbal saat dihubungi SINDOnews, Selasa pagi (20/4/2021).
Berdasarkan keterangan tersangka Peniel Kogoya, awal pembelian senjata api bermula pada 2018 dirinya bertemu Didy Chandar Warobay di depan Pasar Oyehe Kabupaten Nabire. Saat pertemuan Didi menawarkan senjata api namun Peniel tak jadi membelinya.
Setelah dua minggu kemudian Peniel yang tengah berada di rumahnya di Jalan Sabinus Kogoya Kel Kalibobo, Distrik Nabire, Kab Nabire, didatangi Ges Gwijangge, Jhon Gwijangge dan salah satu temannya yang mengaku dari OPM Nduga dari kelompok Egianus Kogoya.
Baca: Paniel Kogoya Penyandang Dana Pembelian Senapan Serbu M4 dan M16 ke OPM Ditangkap Satgas Nemangkawi
Lalu Ges Gwijangge Cs mengaku mencari empat pucuk senapan serbu dan sudah memiliki uang tunai Rp1 miliar.
Mengetahui hal tersebut saat itu juga Peniel menghubungi Didy via telepon dan menanyakan apakah ada senapan yang dimaksud.
Kemudian Didy menyatakan memiliki Senjata SS1 seharga Rp350 juta lalu disepakati penjualan senjata tersebut untuk antar senjata di PLN Kali Bobo.
Kasatgas Humas Nemangkawi , Kombes M Iqbal Alqudusi mengatakan, sebelumnya Satgas Gakkum Nemangkawi telah menangkap Paniel Kogoya yang diduga pembeli atau pencari senjata KKB Intan Jaya.
"Dari hasil keterangan sementara Paniel Kogoya mengakui telah membeli senjata empat pucuk dan telah diberikan kepada KKB Nduga yang ada di Intan Jaya," ujar Iqbal saat dihubungi SINDOnews, Selasa pagi (20/4/2021).
Berdasarkan keterangan tersangka Peniel Kogoya, awal pembelian senjata api bermula pada 2018 dirinya bertemu Didy Chandar Warobay di depan Pasar Oyehe Kabupaten Nabire. Saat pertemuan Didi menawarkan senjata api namun Peniel tak jadi membelinya.
Setelah dua minggu kemudian Peniel yang tengah berada di rumahnya di Jalan Sabinus Kogoya Kel Kalibobo, Distrik Nabire, Kab Nabire, didatangi Ges Gwijangge, Jhon Gwijangge dan salah satu temannya yang mengaku dari OPM Nduga dari kelompok Egianus Kogoya.
Baca: Paniel Kogoya Penyandang Dana Pembelian Senapan Serbu M4 dan M16 ke OPM Ditangkap Satgas Nemangkawi
Lalu Ges Gwijangge Cs mengaku mencari empat pucuk senapan serbu dan sudah memiliki uang tunai Rp1 miliar.
Mengetahui hal tersebut saat itu juga Peniel menghubungi Didy via telepon dan menanyakan apakah ada senapan yang dimaksud.
Kemudian Didy menyatakan memiliki Senjata SS1 seharga Rp350 juta lalu disepakati penjualan senjata tersebut untuk antar senjata di PLN Kali Bobo.
tulis komentar anda