RSUP Dr Sardjito dan UGM Kembangkan Stem Cell COVID-19
Jum'at, 16 April 2021 - 19:40 WIB
YOGYAKARTA - RSUP Dr Sardjito Yogyakarta bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM mengembangkan penanganan pasien COVID-19 dengan terapi stem cell (sel punca) .
Baca juga: Terapi Stem Cell Tawarkan Harapan Besar untuk Perawatan Medis Baru
Pemberian stem cell pada pasien COVID-19 derajat berat di RSUP Dr Sardjito ini telah mendapat izin dari BPOM serta telah masuk dalam standar terapi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Baca juga: Mengenal Stem Cell, Apa Sih Itu?
Tim Peneliti Stem Cell RSUP Dr Sardjito, Rusdy Ghazali Mualueka mengatakan, injeksi stem cell pertama diberikan pasien laki-laki berusia 63 tahun pada 29 Januari 2021 lalu. Pasca injeksi stem cell tersebut, pasien menunjukkan perbaikan yang menggembirakan, dan hasil pemeriksaan rontgen dada (chest x-ray) satu minggu pasca terapi stem cell menunjukkan perbaikan yang signifikan pada kondisi paru pasien.
"Hasil ini semakin mendorong Tim Stem Cell RSUP Dr Sardjito untuk mengembangkan penelitian stem cell pada COVID-19 ini dalam bentuk uji klinik," kata Rusdy Ghazali saat kick off pelayanan berbasis penelitian terapi COVID-19 dengan stem cell di RSUD Dr Sardjito , Jumat (16/4/2021).
Rusdy menjelaskan, hingga saat ini penelitian ini telah merekrut sembilan pasien dengan hasil yang masih dalam tahap evaluasi. Penelitian ini menggunakan metode uji klinik acak buta ganda terkontrol (randomized, double-blind, placebo-controlled trial) yang merupakan standar tertinggi untuk penelitian obat pada manusia. Stem cell yang digunakan berasal dari tali pusat bayi yang didonorkan.
Tali pusat tersebut diolah, diambil stem cell di dalamnya dan dikembangkan oleh lab mitra RSUP Dr Sardjito, yaitu Lab Regenic milik PT Bifarma Adiluhung yang berkedudukan di Jakarta. Pemrosesan stem cell ini telah mengikuti standar pembuatan obat yang baik (good manufacturing practice/GMP) sesuai standar BPOM.
Stem cell yang berasal dari tali pusat terkenal memiliki keunggulan karena jarang menimbulkan reaksi alergi disamping memiliki kemampuan yang baik dalam mengontrol peradangan di tubuh dan memperbaiki kerusakan sel.
Baca juga: Terapi Stem Cell Tawarkan Harapan Besar untuk Perawatan Medis Baru
Pemberian stem cell pada pasien COVID-19 derajat berat di RSUP Dr Sardjito ini telah mendapat izin dari BPOM serta telah masuk dalam standar terapi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Baca juga: Mengenal Stem Cell, Apa Sih Itu?
Tim Peneliti Stem Cell RSUP Dr Sardjito, Rusdy Ghazali Mualueka mengatakan, injeksi stem cell pertama diberikan pasien laki-laki berusia 63 tahun pada 29 Januari 2021 lalu. Pasca injeksi stem cell tersebut, pasien menunjukkan perbaikan yang menggembirakan, dan hasil pemeriksaan rontgen dada (chest x-ray) satu minggu pasca terapi stem cell menunjukkan perbaikan yang signifikan pada kondisi paru pasien.
"Hasil ini semakin mendorong Tim Stem Cell RSUP Dr Sardjito untuk mengembangkan penelitian stem cell pada COVID-19 ini dalam bentuk uji klinik," kata Rusdy Ghazali saat kick off pelayanan berbasis penelitian terapi COVID-19 dengan stem cell di RSUD Dr Sardjito , Jumat (16/4/2021).
Rusdy menjelaskan, hingga saat ini penelitian ini telah merekrut sembilan pasien dengan hasil yang masih dalam tahap evaluasi. Penelitian ini menggunakan metode uji klinik acak buta ganda terkontrol (randomized, double-blind, placebo-controlled trial) yang merupakan standar tertinggi untuk penelitian obat pada manusia. Stem cell yang digunakan berasal dari tali pusat bayi yang didonorkan.
Tali pusat tersebut diolah, diambil stem cell di dalamnya dan dikembangkan oleh lab mitra RSUP Dr Sardjito, yaitu Lab Regenic milik PT Bifarma Adiluhung yang berkedudukan di Jakarta. Pemrosesan stem cell ini telah mengikuti standar pembuatan obat yang baik (good manufacturing practice/GMP) sesuai standar BPOM.
Stem cell yang berasal dari tali pusat terkenal memiliki keunggulan karena jarang menimbulkan reaksi alergi disamping memiliki kemampuan yang baik dalam mengontrol peradangan di tubuh dan memperbaiki kerusakan sel.
tulis komentar anda