Gubernur Nova Ungkap Peluang Investasi di Bidang Energi Terbarukan dengan Perusahaan Energi UEA
Jum'at, 09 April 2021 - 14:21 WIB
ABU DHABI - Gubernur Aceh, Nova Iriansyah membicarakan peluang investasi di bidang energi terbarukan di Aceh dengan perwakilan Masdar, sebuah anak perusahaan Mubadala, Rabu (7/4/2021). Pertemuan yang juga diikuti delegasi Aceh itu digelar di Kantor Indonesia Investment Promotion Centre (IIPC), Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Dalam pertemuan itu, Gubernur membicarakan kemungkinan investasi itu dengan Przemek Lupa dan Fatima AlMadhloum AlSuwaidi dari Masdar. Kepada mereka, Gubernur Nova menyampaikan, salah satu target pembangunan Aceh adalah meningkatkan kontribusi energi terbarukan dalam bauran energi Aceh.
"Target ini sejalan dengan Program Unggulan Aceh Green dan Aceh Energi yang menjadikan energi terbarukan sebagai sasaran peningkatan dalam penyediaan energi di Aceh,” kata Nova.
Gubernur Aceh menawarkan peluang bagi Masdar untuk menggantikan pembangkit energi berbasis fosil atau diesel dengan pembangkit energi terbarukan terutama di daerah kepulauan seperti Sabang, Simeulue, dan Pulau Banyak.
Masdar memiliki portofolio usaha di bidang energi berkelanjutan dan teknologi serta inovasi. Saat ini, perusahaan tersebut beroperasi di lebih 30 negara, melakukan investasi lebih US$ 19,9 miliar, dengan total energi yang dibangun sebesar 10,7 Gigawatt.
Di Indonesia, Masdar saat ini sedang bersiap membangun pembangkit listrik tenaga matahari di Waduk Cirata, Jawa Barat dengan kapasitas 145 MW.
Masdar merupakan, simbol dari kebijakan transisi ekonomi Uni Emirat Arab dari berbasis sumber daya alam minyak dan gas menjadi berbasis pengetahuan dan keberlanjutan.
Selain itu Gubernur Aceh juga melakukan pertemuan dengan Perwakilan Petro Gold Dubai terkait rencana investasi di hilirisasi kehutanan terutama komoditas kayu cendana.
Petro Gold merupakan perusahaan penyuplai minyak kayu cendana terkemuka di kawasan timur tengah.
Dalam pertemuan itu, Gubernur membicarakan kemungkinan investasi itu dengan Przemek Lupa dan Fatima AlMadhloum AlSuwaidi dari Masdar. Kepada mereka, Gubernur Nova menyampaikan, salah satu target pembangunan Aceh adalah meningkatkan kontribusi energi terbarukan dalam bauran energi Aceh.
"Target ini sejalan dengan Program Unggulan Aceh Green dan Aceh Energi yang menjadikan energi terbarukan sebagai sasaran peningkatan dalam penyediaan energi di Aceh,” kata Nova.
Gubernur Aceh menawarkan peluang bagi Masdar untuk menggantikan pembangkit energi berbasis fosil atau diesel dengan pembangkit energi terbarukan terutama di daerah kepulauan seperti Sabang, Simeulue, dan Pulau Banyak.
Masdar memiliki portofolio usaha di bidang energi berkelanjutan dan teknologi serta inovasi. Saat ini, perusahaan tersebut beroperasi di lebih 30 negara, melakukan investasi lebih US$ 19,9 miliar, dengan total energi yang dibangun sebesar 10,7 Gigawatt.
Di Indonesia, Masdar saat ini sedang bersiap membangun pembangkit listrik tenaga matahari di Waduk Cirata, Jawa Barat dengan kapasitas 145 MW.
Masdar merupakan, simbol dari kebijakan transisi ekonomi Uni Emirat Arab dari berbasis sumber daya alam minyak dan gas menjadi berbasis pengetahuan dan keberlanjutan.
Selain itu Gubernur Aceh juga melakukan pertemuan dengan Perwakilan Petro Gold Dubai terkait rencana investasi di hilirisasi kehutanan terutama komoditas kayu cendana.
Petro Gold merupakan perusahaan penyuplai minyak kayu cendana terkemuka di kawasan timur tengah.
tulis komentar anda