Kabupaten Luwu Utara Diharap Jadi Daerah Penanganan Lansia
Kamis, 18 Februari 2021 - 21:05 WIB
LUWU UTARA - Kabupaten Luwu Utara , terus berkomitmen untuk bisa menjadi daerah terdepan untuk melakukan penanganan permasalahan sosial lanjut usia (lansia).
Itu ditandai dengan menggandeng Kementerian Sosial melalui Balai Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia (BRSLU) “Gau Mabaji” Gowa melaksanakn Sosialisasi Program Asistensi Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia (ATENSI LU) di wilayah tersebut.
ATENSI LU sebagai program untuk mengembalikan keberfungsian sosial Penerima Manfaat (PM) yang memiliki tujuan umum, yaitu meningkatkan kemampuan individu, keluarga dan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar, melaksanakan tugas dan peranan sosial serta mengatasi masalah dalam kehidupannya.
Menindaklanjuti hal tersebut, pada kesempatan kali ini Balai melakukan sosialisasi sekaligus penguatan peran keluarga dalam memberikan layanan sosial terhadap lanjut usia di Luwu Utara.
Berdasarkan informasi Dinas Sosial Kabupaten Luwu Utara , terdapat 15 ribu lansia di 15 Kecamatan. Data tersebut menjadi dasar perlunya perhatian terhadap pelayanan sosial bagi lanjut usia di Kabupaten Luwu Utara.
“Kami harapkan Luwu Utara dapat menjadi garda terdepan Kemensos RI, khususnya Balai Lansia Gau Mabaji untuk melaksanakan penanganan lansia dalam Program Asistensi Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia”, ujar Kepala Balai Lansia Gau Mabaji Gowa, Wahidin.
Kegiatan yang melibatkan Dinas Sosial Kabupaten Luwu Utara , Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Pemerhati Sosial dan Masyarakat ini dilaksanakan di Aula Dinas Sosial Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Luwu Utara, Basse Andi Pabeangi, menyampaikan ucapan terimakasih sekaligus antusiasme nya menyambut Program ATENSI LU.
“Kami sangat antusias dan berterimakasih atas kepedulian dan respon cepat Balai untuk lansia yang memang sangat kami butuhkan,” ujar Besse.
Ke depannya, peran keluarga yang semakin kuat dalam memberikan pelayanan yang baik bagi lanjut usia diharapkan dapat mengurangi jumlah lanjut usia terlantar.
Lihat Juga: Lansia Jadi Korban Gendam di Pasar TB Cengkareng, Harta Rp200 Juta Ditukar Bungkusan Berisi Terigu dan Tisu
Itu ditandai dengan menggandeng Kementerian Sosial melalui Balai Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia (BRSLU) “Gau Mabaji” Gowa melaksanakn Sosialisasi Program Asistensi Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia (ATENSI LU) di wilayah tersebut.
ATENSI LU sebagai program untuk mengembalikan keberfungsian sosial Penerima Manfaat (PM) yang memiliki tujuan umum, yaitu meningkatkan kemampuan individu, keluarga dan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar, melaksanakan tugas dan peranan sosial serta mengatasi masalah dalam kehidupannya.
Menindaklanjuti hal tersebut, pada kesempatan kali ini Balai melakukan sosialisasi sekaligus penguatan peran keluarga dalam memberikan layanan sosial terhadap lanjut usia di Luwu Utara.
Berdasarkan informasi Dinas Sosial Kabupaten Luwu Utara , terdapat 15 ribu lansia di 15 Kecamatan. Data tersebut menjadi dasar perlunya perhatian terhadap pelayanan sosial bagi lanjut usia di Kabupaten Luwu Utara.
“Kami harapkan Luwu Utara dapat menjadi garda terdepan Kemensos RI, khususnya Balai Lansia Gau Mabaji untuk melaksanakan penanganan lansia dalam Program Asistensi Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia”, ujar Kepala Balai Lansia Gau Mabaji Gowa, Wahidin.
Kegiatan yang melibatkan Dinas Sosial Kabupaten Luwu Utara , Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Pemerhati Sosial dan Masyarakat ini dilaksanakan di Aula Dinas Sosial Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Luwu Utara, Basse Andi Pabeangi, menyampaikan ucapan terimakasih sekaligus antusiasme nya menyambut Program ATENSI LU.
“Kami sangat antusias dan berterimakasih atas kepedulian dan respon cepat Balai untuk lansia yang memang sangat kami butuhkan,” ujar Besse.
Ke depannya, peran keluarga yang semakin kuat dalam memberikan pelayanan yang baik bagi lanjut usia diharapkan dapat mengurangi jumlah lanjut usia terlantar.
Lihat Juga: Lansia Jadi Korban Gendam di Pasar TB Cengkareng, Harta Rp200 Juta Ditukar Bungkusan Berisi Terigu dan Tisu
(agn)
tulis komentar anda