Ancaman Penularan COVID-19 Masih Tinggi, Beredar Video Kerumunan di Pasar Hewan
Minggu, 24 Januari 2021 - 12:49 WIB
GUNUNGKIDUL - Kerumunan pedagang dan pembeli hewan ternak di Pasar Hewan Munggi, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, ramai diperbincangan di media sosial. Pasalnya, kerumunan terjadi saat ada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kecamatan Semanu, meminta kepada warga mentaati protokoler kesehatan yang sudah ditentukan. Namun kerumunan tetap saja terjadi , disebabkan oleh banyaknya para penjual dan pembeli yang melakukan transaksi.
Banyaknya pedagang dan pembeli hewan ternak, yang melakukan transaksi di Pasar hewan Munggi, semakin diperparah dengan sempitnya area pasar hewan. Bahkan banyak ditemukan juga pedagang dan pembeli tidak menggunakan masker secara benar .
Salah satu pedagang sapi, Budi Raharjo mengatakan, selama masa pandemi COVID-19, omset penjualan hewan ternaknya menurun hingga 70 persen jika dibandingkan dengan kondisi normal.
"Selain itu harga jual sapi dan kambing juga menurun, karena sepinya pembeli. Kami terpaksa tetap berjualan di pasar hewan, supaya sapi dan kambing dagangan kami ini laku dijual," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Satgas COVID-19 Kecamatan Semanu, Marwoto Hadi, sosialisasi sudah dilakukan terus-menerus kepada warga, agar menaati protokol kesehatan . "Hanya saja faktor ekonomi, membuat mereka tidak bisa menghindari kerumunan," tuturnya.
Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kecamatan Semanu, meminta kepada warga mentaati protokoler kesehatan yang sudah ditentukan. Namun kerumunan tetap saja terjadi , disebabkan oleh banyaknya para penjual dan pembeli yang melakukan transaksi.
Banyaknya pedagang dan pembeli hewan ternak, yang melakukan transaksi di Pasar hewan Munggi, semakin diperparah dengan sempitnya area pasar hewan. Bahkan banyak ditemukan juga pedagang dan pembeli tidak menggunakan masker secara benar .
Salah satu pedagang sapi, Budi Raharjo mengatakan, selama masa pandemi COVID-19, omset penjualan hewan ternaknya menurun hingga 70 persen jika dibandingkan dengan kondisi normal.
"Selain itu harga jual sapi dan kambing juga menurun, karena sepinya pembeli. Kami terpaksa tetap berjualan di pasar hewan, supaya sapi dan kambing dagangan kami ini laku dijual," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Satgas COVID-19 Kecamatan Semanu, Marwoto Hadi, sosialisasi sudah dilakukan terus-menerus kepada warga, agar menaati protokol kesehatan . "Hanya saja faktor ekonomi, membuat mereka tidak bisa menghindari kerumunan," tuturnya.
(eyt)
tulis komentar anda