Tangani Bencana, Sleman Siapkan Biaya Tak Terduga Rp33 Miliar
Rabu, 20 Januari 2021 - 10:08 WIB
SLEMAN - Pemkab Sleman menyiapkan anggaran biaya tak terduga (BTT) Rp33 miliar untuk menanggani bencana di tahun 2021.
Selain pandemi COVID-19 dan erupsi Gunung Merapi, pada musim hujan ini Sleman juga mewaspadai bencana angin kencang, banjir dan tanah longsor.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Joko Supriyanto mengatakan tiga potensi bencana tersebut hampir semua dapat terjadi di wilayah Sleman.
Untuk itu, dia mengimbau masyarakat memangkas pohon dan membersihkan selokan serta mengecek talud di sekitarnya apakah ada keruskan atau tidak. Terutama di wilayah Prambanan yang berpotensi tanah longsor.
“Memangkas pohon guna meminimalisir terjadinya pohon tumbang, membersihkan selokan agar air tidak meluber ke jalan yang menyebabkan banjir. Mengecek talud, bila terjadi kerusakan segera diperbaiki, untuk mencegah terjadinya tanah longsor,” kata Joko, Rabu (20/1/2021).
Baca juga: 3 Kali Selama 6 Jam, Merapi Semburkan Awan Panas
Joko menambahkan, tim mitigasi bencana BPBD terus melakukan pemantauan dan pendataan daerah mana saja yang perlu mendapat perhatian serta memberikan mitigasi bencana kepada masyarakat.
Baca juga: Kejari Sragen Kembalikan Uang Rp2 Miliar Hasil Korupsi Proyek RSUD ke Kas Daerah
Seperti di Prambanan untuk mengatasi tanah longsor dengan membuat talud di tempat yang berpotensi terjadinya tanah longsor.
Selain pandemi COVID-19 dan erupsi Gunung Merapi, pada musim hujan ini Sleman juga mewaspadai bencana angin kencang, banjir dan tanah longsor.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Joko Supriyanto mengatakan tiga potensi bencana tersebut hampir semua dapat terjadi di wilayah Sleman.
Untuk itu, dia mengimbau masyarakat memangkas pohon dan membersihkan selokan serta mengecek talud di sekitarnya apakah ada keruskan atau tidak. Terutama di wilayah Prambanan yang berpotensi tanah longsor.
“Memangkas pohon guna meminimalisir terjadinya pohon tumbang, membersihkan selokan agar air tidak meluber ke jalan yang menyebabkan banjir. Mengecek talud, bila terjadi kerusakan segera diperbaiki, untuk mencegah terjadinya tanah longsor,” kata Joko, Rabu (20/1/2021).
Baca juga: 3 Kali Selama 6 Jam, Merapi Semburkan Awan Panas
Joko menambahkan, tim mitigasi bencana BPBD terus melakukan pemantauan dan pendataan daerah mana saja yang perlu mendapat perhatian serta memberikan mitigasi bencana kepada masyarakat.
Baca juga: Kejari Sragen Kembalikan Uang Rp2 Miliar Hasil Korupsi Proyek RSUD ke Kas Daerah
Seperti di Prambanan untuk mengatasi tanah longsor dengan membuat talud di tempat yang berpotensi terjadinya tanah longsor.
(boy)
Lihat Juga :
tulis komentar anda