SNI Belum Juga Diwajibkan, Profil Atap Baja Ringan Masih Terus Jadi Ancaman

Kamis, 29 Oktober 2020 - 12:13 WIB
“Yang terakhir baru produsennya. Si produsennya ini apakah sudah punya SNI atau belum, meskipun saat ini SNI-nya dalam tahapan sukarela menuju wajib. Karena itu kita sangat mengharapkan pihak terkait untuk menyelidiki penyebab runtuhnya atap bangunan RSUD Ciamis ini ini ke pabriknya,” ujarnya lagi.

Baca Juga: Tatalogam Dukung Pemusnahan Produk Baja Ringan Palsu
“Saran dari saya pada dasarnya prosedur netral. Jadi tidak menjurus kepada siapa konsultannya. Tapi saya sarankan pemerintah dalam hal ini memilih konsultan dengan baik dan benar serta transparan. Bukan dari factor-faktor lain. Mereka harus melihat kapasitas dan kapabilitas, baik konsultan perencana maupun konsultan pengawas. Salah satu contoh yang paling bisa dilakukan adalah dengan melihat track record dari konsultan itu sendiri,” saran Nicolas.

Terakhir, Nicolas mewakili ARFI berharap agar masalah ini terarah ke depannya, harus ada efek jera baik kepada perencana aplikator maupun produsen yang ‘lalai’ dalam pelaksanaan konstruksi. Harapannya baik konsultan, aplikator maupun produsen, mengikuti standarisasi yang sudah ada.

Dia menjelaskan, pada dasarnya ARFI berpihak pada keselamatan seluruh warga Negara Indonesia atau end user daripada konstruksi itu sendiri. ARFI juga berkomitmen menjaga keamanan dan kenyamanan di dunia konstruksi agar selaras dalam proses pemulihan ekonomi nasional.
(vit)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content