Dilan Dorong Pengembangan Usaha Produktif dari Sampah
Selasa, 27 Oktober 2020 - 20:28 WIB
MAKASSAR - Penanganan dan pengelolaan sampah menjadi salah satu problematika klasik di Kota Makassar yang tidak kunjung tuntas. Selain upaya pengembangan TPA dan membangun industri pengolahan sampah, butuh usaha lain dalam mengatasi persoalan sampah agar tidak semakin menumpuk.
Calon wali kota dan wakil wali Kota Makassar, Syamsu Rizal -Fadli Ananda (Dilan), sudah memikirkan solusi terbaik mengatasi masalah persampahan di ibu kota provinsi. Selain mengembangkan TPA disertai sistem pengolahan yang baik, pengelolaan sampah di tahap awal mesti menjadi perhatian.
Dilan mencanangkan program sampah berbasis label usaha (sambalu) sebagai upaya menciptakan siklus produktif atas sampah. Mengingat, sampah bila dikelola dengan baik dapat menjadi sumber penghasilan, semisal didaur ulang menjadi produk atau diolah menjadi pupuk dan pekan.
"Butuh inovasi dalam penanganan dan pengolahan sampah. Tidak cukup sampah tukar beras, banyak kok yang lain yang bisa diterapkan. Intinya, bersama-sama kita ubah paradigma sampah dari musuh menjadi sumber penghidupan dengan pengembangan usaha produktif dari sampah," kata Deng Ical-sapaan akrabnya seperti dalam siaran persnya kepada SINDOnews, Selasa (27/10/2020).
Kader Muhammadiyah itu menjelaskan, ada berbagai opsi terkait menciptakan siklus produktif dari sampah. Pertama, mengubah sampah menjadi energi listrik dan gas. Metode tersebut tentunya akan sangat produktif tapi memang membutuhkan sokongan anggaran besar untuk membangun PLTSa.
Kedua, mengubah sampah menjadi pupuk dan pakan. Langkah ini akan didorongnya di tingkat rumah tangga sehingga penanganan sampah akan dilakukan lebih awal. Ketiga, mengubah sampah menjadi ekonomi kreatif. Caranya dengan mendaur ulang sampah menjadi aneka produk yang bisa dijual.
Keempat alias terakhir, menghadirkan pusat studi lapang penanganan sampah. Melalui pusat studi itu, upaya penanganan dan pengelolaan sampah bisa dilakukan lebih baik lagi pada masa mendatang. "Ya pada intinya, kita mesti ciptakan siklus produktif dalam pengelolaan sampah," kata dia lagi.
"Salah satu yang menjadi atensi dan menghasilkan adalah mengubah sampah menjadi ekonomi kreatif. Kita akan optimalkan lagi usaha produktif dari sampah, kita dorong masyarakat, terutama kelompok pemulung untuk mampu mendaur ulang sampah menjadi aneka produk menghasilkan," sambung Deng Ical.
Calon wali kota dan wakil wali Kota Makassar, Syamsu Rizal -Fadli Ananda (Dilan), sudah memikirkan solusi terbaik mengatasi masalah persampahan di ibu kota provinsi. Selain mengembangkan TPA disertai sistem pengolahan yang baik, pengelolaan sampah di tahap awal mesti menjadi perhatian.
Dilan mencanangkan program sampah berbasis label usaha (sambalu) sebagai upaya menciptakan siklus produktif atas sampah. Mengingat, sampah bila dikelola dengan baik dapat menjadi sumber penghasilan, semisal didaur ulang menjadi produk atau diolah menjadi pupuk dan pekan.
"Butuh inovasi dalam penanganan dan pengolahan sampah. Tidak cukup sampah tukar beras, banyak kok yang lain yang bisa diterapkan. Intinya, bersama-sama kita ubah paradigma sampah dari musuh menjadi sumber penghidupan dengan pengembangan usaha produktif dari sampah," kata Deng Ical-sapaan akrabnya seperti dalam siaran persnya kepada SINDOnews, Selasa (27/10/2020).
Kader Muhammadiyah itu menjelaskan, ada berbagai opsi terkait menciptakan siklus produktif dari sampah. Pertama, mengubah sampah menjadi energi listrik dan gas. Metode tersebut tentunya akan sangat produktif tapi memang membutuhkan sokongan anggaran besar untuk membangun PLTSa.
Kedua, mengubah sampah menjadi pupuk dan pakan. Langkah ini akan didorongnya di tingkat rumah tangga sehingga penanganan sampah akan dilakukan lebih awal. Ketiga, mengubah sampah menjadi ekonomi kreatif. Caranya dengan mendaur ulang sampah menjadi aneka produk yang bisa dijual.
Keempat alias terakhir, menghadirkan pusat studi lapang penanganan sampah. Melalui pusat studi itu, upaya penanganan dan pengelolaan sampah bisa dilakukan lebih baik lagi pada masa mendatang. "Ya pada intinya, kita mesti ciptakan siklus produktif dalam pengelolaan sampah," kata dia lagi.
"Salah satu yang menjadi atensi dan menghasilkan adalah mengubah sampah menjadi ekonomi kreatif. Kita akan optimalkan lagi usaha produktif dari sampah, kita dorong masyarakat, terutama kelompok pemulung untuk mampu mendaur ulang sampah menjadi aneka produk menghasilkan," sambung Deng Ical.
tulis komentar anda