Kisah Raden Wijaya Selamat dari Pembunuhan Pasukan Kediri Akibat Tanah Persawahan

Minggu, 23 Februari 2025 - 06:15 WIB
Raden Wijaya selamat dari kejaran tentara Jayakatwang dari Kerajaan Kediri. Foto/SindoNews
SEMARANG - Raden Wijaya selamat dari kejaran tentara Jayakatwang dari Kerajaan Kediri . Ia awalnya diminta oleh mertuanya yang juga Raja Singasari bernama Kertanagara melakukan perlawanan ke Jayakatwang. Tapi karena usianya yang masih muda dan kurangnya pasukan membuat perlawanan itu sia-sia.

Raden Wijaya yang berangkat berperang dari Istana Singasari menuju ke uțara di daerah Mameling. Keberangkatan ini konon juga karena informasi warga Tumapel atau Singasari, yang mengungsi akibat ulah serangan pasukan Jayakatwang ini.

Para warga ini datang menangis dan ada yang luka parah, bahkan hingga harus digendong karena serangan musuh dari tentara Kediri di bawah Jayakatwang. Raden Wijaya pun berangkat ke utara, sesaat kemudian Patih Kebo Anengah diminta Kertanagara menyusul menantunya itu. Namun tindakan itu sempat diperingatkan oleh pejabat istana Adhyaksa Raganata dan Mantri Angabaya Wirakreti.





Namun tindakan penyerangan Kediri dari utara hanyalah siasat belaka. Dari sisi selatan pasukan Kediri lebih banyak menggempur hingga akhirnya merebut istana. Seluruh pejabat istana tewas, termasuk Kertanagara dan istrinya, sedangkan anak-anaknya ditawan oleh tentara Kediri. Raden Wijaya yang berhasil meraih kemenangan pada pertempuran melawan pasukan Jayakatwang di utara begitu terkejut ketika kembali ke ibu kota.

Prof. Slamet Muljana pada bukunya "Menuju Puncak Kemegahan Sejarah Kerajaan Majapahit" dikutip SindoNews, Minggu (23/2/2025) mengisahkan di perbatasan kota mendengar sorak sorai tentara musuh menguasai istana dan membunuh pejabat Istana Singasari.



Tentara di bawah komando Raden Wijaya dan Kebo Anengah ini sempat menyerbu dan mengadakan perlawanan. Tetapi akhirnya terpaksa mundur karena kalah jumlah pasukan dengan Kediri. Bahkan Raden Wijaya justru dikejar - kejar oleh Patih Daha Kebo Mundarang. Tentara Singasari yang tersisa pun terpukul mundur.

Raden Wijaya dengan pengikutnya, yakni Lembu Sores, Gadjah Pagon, Medang Dangdi, Malusa Wagal, Nambi, Banyak Kapuk, Kebo Kapetengan, Wirota Wiragati dan Pamandana lari melintasi sawah yang baru terbajak, dikejar tentara musuh. Ketika hampir tertangkap oleh patih Kediri, Kebo Mundarang, Raden Wijaya menendang tanah bajakan.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content