Ketua BAZNAS RI Tegaskan Tak Ada Pemindahan Jemaah, Hanya Penataan Shaf Saat Salat Jumat Bersama Wapres RI

Kamis, 19 Desember 2024 - 10:55 WIB
(Foto: dok BAZNAS RI)
JAKARTA - Menanggapi video viral yang memperlihatkan Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, saat pelaksanaan Salat Jumat di Masjid Baiturrahman, Semarang pada Jumat (13/12/2024), Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI Noor Achmad memberikan klarifikasi terkait kejadian tersebut.

Peristiwa terjadi sebelum Apel Kesiapsiagaan sekaligus Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) serta Rumah Sehat BAZNAS (RSB) 2024 yang dilaksanakan di Semarang, Jumat (13/12/2024).

Menurut Noor Achmad, saat mendampingi Wakil Presiden dari Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) menuju masjid untuk melaksanakan Salat Jumat, seluruh rombongan telah diarahkan ke tempat yang telah disediakan. Namun Wapres Gibran memilih untuk menempati shaf yang tersedia. Rombongan tersebut terdiri dari Wakil Presiden, Ketua BAZNAS RI, Pj Gubernur Jawa Tengah, dua pengawal presiden, dan beberapa jemaah lainnya. Posisi Wapres Gibran di video yang viral pun bukan posisi terdepan, melainkan berada di barisan tengah.

“Karena shaf masih longgar, kami meminta jemaah untuk merapatkan shaf. Bahkan, ada shaf depan yang masih kosong namun Wapres memilih di tengah, sehingga kemudian shaf depan ditempati oleh Pangdam. Wakil Presiden berada di tengah bersama saya dan beberapa jemaah lainnya,” ujar Noor Achmad.



Dia menegaskan bahwa tidak ada pemindahan jemaah sebagaimana yang diramaikan di media sosial, yang terjadi adalah penataan shaf sesuai dengan kaidah salat berjamaah.

Noor Achmad juga menekankan bahwa meskipun Wapres Gibran mendapatkan pengawalan ketat, tidak ada perlakuan khusus yang melanggar aturan salat berjemaah.

“Sesuai ajaran Islam, merapatkan dan memenuhi shaf adalah bagian dari adab Salat berjemaah. Semua dilakukan dalam kerangka menjaga kesempurnaan salat,” tutupnya.

BAZNAS RI mengajak masyarakat untuk tidak terburu-buru menilai dan menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya, terlebih terkait isu keagamaan. Semoga klarifikasi ini dapat meluruskan kesalahpahaman yang beredar.
(skr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content