Garap Pertanian dengan Drone, TNI AD-Yayasan Merah Putih Kasih Panen Raya di Bandung
Kamis, 07 November 2024 - 17:50 WIB
BANDUNG - TNI Angkatan Darat (AD) bersama Pendiri Yayasan Merah Putih Kasih (JHL Foundation) mendukung kesuksesan program ketahanan pangan, yang merupakan cita-cita besar Presiden Prabowo Subianto.
Bekerja sama dengan TNI AD khususnya jajaran Kodam III Siliwangi, Founder JHL Foundation Jerry Hermawan Lo menghidupkan lahan tidur seluas 15 hektare di Kampung Lampegan, Desa Bojongkunci, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung. Menariknya penggarapan lahan tidur tersebut menggunakan peralatan canggih dan modern.
"Jadi awalnya masyarakat melaporkan kepada kami bahwa ada lahan seluas 15 hektare yang selama 4 tahun tidak pernah digarap," kata Dandim 0624 Kabupaten Bandung Letkol Inf. Tinton Amin Putra, di sela acara panen raya di lahan tidur Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung, Kamis (7/11/2024).
Info ini didapat tak lama setelah Tinton dilantik sebagai Dandim 0624 Kabupaten Bandung pada awal Mei 2024. Kelompok petani di sana, lanjut Tinton, tak mau menggarap lahan tersebut lantaran selalu diserang hama. Setiap panen, lahan itu cuma dapat 2-4 ton beras per hektare. Padahal normalnya 1 hektare bisa mendapatkan 6,6 ton beras. "Petani rugi terus," katanya.
Dari keresahan petani itu, Tinton langsung berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, kelompok tani setempat dan JHL Foundation untuk menghidupkan lahan tersebut. Semua pihak pun menyambut baik keinginan Tinton untuk menghidupkan lahan tidur tersebut. "Kami memang sudah dua tahun ini fokus di agrobisnis," kata Jerry.
Mereka lantas menggandeng Bang Bara yang merupakan kelompok muda dari Kabupaten Bandung yang punya inovasi membuat pupuk organik untuk meningkatkan produksi beras.
Kelompok ini turut menggandeng Institut Pertanian Bogor (IPB) dan beberapa pihak memanfaatkan alat canggih untuk produksi. Seperti menggunakan drone untuk menyebarkan pupuk, traktor mini untuk menanam bibit, juga mesin penggiling sehingga gabah bisa langsung menjadi beras.
Bekerja sama dengan TNI AD khususnya jajaran Kodam III Siliwangi, Founder JHL Foundation Jerry Hermawan Lo menghidupkan lahan tidur seluas 15 hektare di Kampung Lampegan, Desa Bojongkunci, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung. Menariknya penggarapan lahan tidur tersebut menggunakan peralatan canggih dan modern.
"Jadi awalnya masyarakat melaporkan kepada kami bahwa ada lahan seluas 15 hektare yang selama 4 tahun tidak pernah digarap," kata Dandim 0624 Kabupaten Bandung Letkol Inf. Tinton Amin Putra, di sela acara panen raya di lahan tidur Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung, Kamis (7/11/2024).
Info ini didapat tak lama setelah Tinton dilantik sebagai Dandim 0624 Kabupaten Bandung pada awal Mei 2024. Kelompok petani di sana, lanjut Tinton, tak mau menggarap lahan tersebut lantaran selalu diserang hama. Setiap panen, lahan itu cuma dapat 2-4 ton beras per hektare. Padahal normalnya 1 hektare bisa mendapatkan 6,6 ton beras. "Petani rugi terus," katanya.
Dari keresahan petani itu, Tinton langsung berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, kelompok tani setempat dan JHL Foundation untuk menghidupkan lahan tersebut. Semua pihak pun menyambut baik keinginan Tinton untuk menghidupkan lahan tidur tersebut. "Kami memang sudah dua tahun ini fokus di agrobisnis," kata Jerry.
Mereka lantas menggandeng Bang Bara yang merupakan kelompok muda dari Kabupaten Bandung yang punya inovasi membuat pupuk organik untuk meningkatkan produksi beras.
Kelompok ini turut menggandeng Institut Pertanian Bogor (IPB) dan beberapa pihak memanfaatkan alat canggih untuk produksi. Seperti menggunakan drone untuk menyebarkan pupuk, traktor mini untuk menanam bibit, juga mesin penggiling sehingga gabah bisa langsung menjadi beras.
tulis komentar anda