Warga Kampung Kaliki Merauke Bersyukur Pemerintah Wujudkan Buka 1.000 Hektare Lahan Sawah
Senin, 14 Oktober 2024 - 19:20 WIB
MERAUKE - Keinginan sejak lama warga Distrik Kurik, Kabupaten Merauke , Papua Selatan untuk memiliki lahan pertanian padi akhirnya terpenuhi. Kementerian Pertanian (Kementan) telah mencetak lahan sawah baru di wilayah ini seluas 1.000 hektare (Ha).
Ketua adat dari salah satu marga di Kampung Kaliki, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Albertus Mahuse mengatakan warganya sudah mengajukan dari 5 tahun lalu agar lahan mereka bermanfaat. Dan baru bisa dibantu pemerintah saat ini dengan dibukakan lahan seluas 1.000 ha yang terbagi di 3 titik.
"Kami sepakat untuk membuka lahan persawahan. Yang siap dibuka ada 1.000 ha dan yang sekarang ada 200 ha kemudian 700 ha ada di belakang yang sementara sudah dikerjakan dan 100 ha nya di sini, di pertengahan," ujar Albertus Mahuse, Senin (14/10/2024).
Albertus mengaku nanti lahan sawah baru ini sementara akan dikerjakan sendiri oleh masyarakat setempat. Namun mengingat luasannya besar juga ada kemungkinan akan disewakan.
"Ya, itu pun sudah ada kesepakatan. Nanti lahan 200 ha ini masyarakat sudah bekerja. Kalau sudah tidak mampu lagi dengan persawahan yang lain, bisa dimasukkan sewa. Nanti ada orang yang bantu," ungkapnya.
Albertus menuturkan pihaknya juga sudah mengumpulkan alat mesin pertanian (alsintan) seperti combine harvester, transplanter, traktor, dan pompa air.
"Kami akan mengusulkan Pak Menteri besok alat excavator, semua. Sudah dibantu sementara dan nanti kami akan bekerja dan akan meminta pertolongan kepada pemerintah alat-alat pengolahan; jonder, traktor, pompa air, termasuk benih. Ya combine juga," paparnya.
Albertus menyadari bahwa warga Merauke tergolong masih kurang mahir dalam pertanian. Sehingga, dia berharap dari Kementan terus memberikan pendampingan dalam mengelola lahan sawah baru ini.
Ketua adat dari salah satu marga di Kampung Kaliki, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Albertus Mahuse mengatakan warganya sudah mengajukan dari 5 tahun lalu agar lahan mereka bermanfaat. Dan baru bisa dibantu pemerintah saat ini dengan dibukakan lahan seluas 1.000 ha yang terbagi di 3 titik.
"Kami sepakat untuk membuka lahan persawahan. Yang siap dibuka ada 1.000 ha dan yang sekarang ada 200 ha kemudian 700 ha ada di belakang yang sementara sudah dikerjakan dan 100 ha nya di sini, di pertengahan," ujar Albertus Mahuse, Senin (14/10/2024).
Albertus mengaku nanti lahan sawah baru ini sementara akan dikerjakan sendiri oleh masyarakat setempat. Namun mengingat luasannya besar juga ada kemungkinan akan disewakan.
"Ya, itu pun sudah ada kesepakatan. Nanti lahan 200 ha ini masyarakat sudah bekerja. Kalau sudah tidak mampu lagi dengan persawahan yang lain, bisa dimasukkan sewa. Nanti ada orang yang bantu," ungkapnya.
Albertus menuturkan pihaknya juga sudah mengumpulkan alat mesin pertanian (alsintan) seperti combine harvester, transplanter, traktor, dan pompa air.
"Kami akan mengusulkan Pak Menteri besok alat excavator, semua. Sudah dibantu sementara dan nanti kami akan bekerja dan akan meminta pertolongan kepada pemerintah alat-alat pengolahan; jonder, traktor, pompa air, termasuk benih. Ya combine juga," paparnya.
Albertus menyadari bahwa warga Merauke tergolong masih kurang mahir dalam pertanian. Sehingga, dia berharap dari Kementan terus memberikan pendampingan dalam mengelola lahan sawah baru ini.
tulis komentar anda