Cerita Mistis Pemindahan Jasad Pahlawan Gagak Lodra dari TMP Coban Jahe Malang
Kamis, 15 Agustus 2024 - 09:46 WIB
MALANG - Jenazah para pahlawan pejuang kemerdekaan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalijahe di Kawasan wisata Coban Jahe, tak jauh dari tempat wisatanya.
Menariknya ada kisah unik saat akan pemindahan para jasad pahlawan yang tinggal tulang belulang, hendak dipindah ke TMP Kota Malang. Hal itu diungkapkan Juru Kunci TMP Kalijahe Muhammad Agus Purwanto.
Cerita mistis itu terjadi pada tahun 1995 lalu, saat ada rencana pemindahan jasad para pahlawan dari kompi Gagak Lodra itu. Tapi peristiwa di luar nalar terjadi begitu tulang belulang itu dinaikkan ke atas mobil.
“Saat itu mau dipindahkan ke taman makam pahlawan yang lebih layak di tahun 1995-an. Semuanya sudah dalam bentuk tulang belulang dan ditaruh di mobil, namun mobil tak mogok nggak bisa jalan,” ujar Muhammad Agus Purwanto.
Keanehan muncul saat tulang belulang itu diturunkan dari mobil, ternyata mesin mobil bisa nyala dan berjalan normal. Padahal saat tulang belulang itu berada di mobil sama sekali tidak bisa nyala.
“Jadi mobil yang digunakan memindahkan itu mogok nggak rusak, artinya beliau – beliau ini memberitahu saya gak mau dipindah, tetap disini saja. Padahal rencananya kan mau dipindah ke Tumpang atau makam pahlawan di Kota Malang,” kata dia.
Dari sanalah disebut Kek Wur, sapaan akrabnya tulang belulang sekitar 38 pejuang tersebut kembali dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalijahe hingga saat ini.
Menariknya ada kisah unik saat akan pemindahan para jasad pahlawan yang tinggal tulang belulang, hendak dipindah ke TMP Kota Malang. Hal itu diungkapkan Juru Kunci TMP Kalijahe Muhammad Agus Purwanto.
Cerita mistis itu terjadi pada tahun 1995 lalu, saat ada rencana pemindahan jasad para pahlawan dari kompi Gagak Lodra itu. Tapi peristiwa di luar nalar terjadi begitu tulang belulang itu dinaikkan ke atas mobil.
Baca Juga
“Saat itu mau dipindahkan ke taman makam pahlawan yang lebih layak di tahun 1995-an. Semuanya sudah dalam bentuk tulang belulang dan ditaruh di mobil, namun mobil tak mogok nggak bisa jalan,” ujar Muhammad Agus Purwanto.
Keanehan muncul saat tulang belulang itu diturunkan dari mobil, ternyata mesin mobil bisa nyala dan berjalan normal. Padahal saat tulang belulang itu berada di mobil sama sekali tidak bisa nyala.
“Jadi mobil yang digunakan memindahkan itu mogok nggak rusak, artinya beliau – beliau ini memberitahu saya gak mau dipindah, tetap disini saja. Padahal rencananya kan mau dipindah ke Tumpang atau makam pahlawan di Kota Malang,” kata dia.
Dari sanalah disebut Kek Wur, sapaan akrabnya tulang belulang sekitar 38 pejuang tersebut kembali dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalijahe hingga saat ini.
Baca Juga
tulis komentar anda