Polda Jabar Olah TKP Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater Subang
Minggu, 12 Mei 2024 - 09:54 WIB
Polda Jabar dan Satlantas Polres Subang hari ini, Minggu (12/5/2024), menggelar olah TKP kecelakaan maut bus rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang. Foto/Yudy HJ/iNewsTV
SUBANG - Polda Jawa Barat dan Satlantas Polres Subang hari ini, Minggu (12/5/2024), menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengungkap penyebab pasti kecelakaan maut bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok di turunan Ciater, Subang, yang menewaskan 11 orang.
Olah TKP dilakukan dengan melakukan pengukuran dan penandaan di lokasi kejadian, termasuk titik awal bus oleng, lokasi tabrakan dengan minibus, dan titik akhir bus terguling. Selama olah TKP, sistem rekayasa lalu lintas dilakukan untuk memastikan kelancaran arus kendaraan.
Menurut Wadir Lantas Polda Jabar, AKBP Edwin Afandi, olah TKP sempat ditunda sementara karena ada informasi baru yang perlu didalami. Selain di lokasi kejadian, olah TKP juga akan dilakukan di beberapa titik lain, seperti rumah makan tempat rombongan beristirahat.
Upaya ini dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan, termasuk dugaan rem bus yang tidak berfungsi.
"Olah TKP ini dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan. Kami juga masih mendalami dugaan rem bus tidak berfungsi," ujar AKBP Edwin Afandi.
Olah TKP dilakukan dengan melakukan pengukuran dan penandaan di lokasi kejadian, termasuk titik awal bus oleng, lokasi tabrakan dengan minibus, dan titik akhir bus terguling. Selama olah TKP, sistem rekayasa lalu lintas dilakukan untuk memastikan kelancaran arus kendaraan.
Menurut Wadir Lantas Polda Jabar, AKBP Edwin Afandi, olah TKP sempat ditunda sementara karena ada informasi baru yang perlu didalami. Selain di lokasi kejadian, olah TKP juga akan dilakukan di beberapa titik lain, seperti rumah makan tempat rombongan beristirahat.
Baca Juga
Upaya ini dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan, termasuk dugaan rem bus yang tidak berfungsi.
"Olah TKP ini dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan. Kami juga masih mendalami dugaan rem bus tidak berfungsi," ujar AKBP Edwin Afandi.
(hri)
tulis komentar anda