Gunung Ibu Erupsi Pagi Ini, Kolom Abu Membubung 1.200 Meter di Atas Puncak
Kamis, 02 Mei 2024 - 06:37 WIB
HALMAHERA BARAT - Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara mengalami erupsi, Kamis (2/5/2024) pagi, pukul 07.24 WIT. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan tinggi letusan 1.200 meter di atas puncak.
“Terjadi erupsi G. Ibu pada hari Kamis, 02 Mei 2024, pukul 07:24 WIT. Tinggi kolom letusan teramati ± 1200 m di atas puncak (± 2525 m di atas permukaan laut),” ungkap Petugas Pos Gunung Api, M. Richard Chaniago dalam keterangannya, Kamis (2/5/2024).
Richard mengatakan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya dan barat.
Sementara itu, Richard meminta agar masyarakat di sekitar Gunung Ibu dan pengunjung atau wisatawan agar tidak beraktivitas di dalam radius 2,0 km dan perluasan sektoral berjarak 3,5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.
“Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas diluar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata),” kata Richard.
Richard pun mengimbau seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. “Masyarakat agar selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah,” imbaunya.
“Terjadi erupsi G. Ibu pada hari Kamis, 02 Mei 2024, pukul 07:24 WIT. Tinggi kolom letusan teramati ± 1200 m di atas puncak (± 2525 m di atas permukaan laut),” ungkap Petugas Pos Gunung Api, M. Richard Chaniago dalam keterangannya, Kamis (2/5/2024).
Richard mengatakan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya dan barat.
Sementara itu, Richard meminta agar masyarakat di sekitar Gunung Ibu dan pengunjung atau wisatawan agar tidak beraktivitas di dalam radius 2,0 km dan perluasan sektoral berjarak 3,5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.
“Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas diluar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata),” kata Richard.
Richard pun mengimbau seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. “Masyarakat agar selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah,” imbaunya.
(hri)
tulis komentar anda