Mahasiswa-Aktivis Akan Kibarkan Bendera Merah Putih di Suralaya
Sabtu, 15 Agustus 2020 - 13:29 WIB
SERANG - Puluhan mahasiswa dan masyarakat pencinta alam di Banten berencana menggelar upacara pengibaran bendera merah putih pada 17 Agustus di Bukit Kembang Kuning, Kampung Buah Dodol, Desa Suralaya, Merak Banten.
Dipilihnya lokasi tersebut karena dekat dengan pembangunan PLTU unit 9 dan 10 Suralaya. selain mengibarkan bendera Merah Putih dalam kegiatan tersebut mereka mengkampanyekan kepedulian lingkungan. (Baca juga: )
Perwakilan mahasiswa, Raditya Wildan (21) mengatakan, upacara pengibaran bendera dalam HUT RI di dekat PLTU Suralaya dilakukan karena kondisi laut di lokasi ini telah rusak dan tercemar. Sementara nelayan di sekitar Suralaya sangat menggantungkan nasibnya pada hasil ikan tangkapanya. (Baca juga: Upacara Peringatan Kemerdekaan RI di Tana Toraja Hanya Libatkan 3 Paskibraka )
"Maksud dari upacara ini karena laut di Suralaya tercemar. Maka kami harus jaga laut agar lestari dan tidak tercemar limbah batu bara," kata Wildhan, Sabtu (15 08 2020). (Baca juga: Jumlah Paskibraka Tahun Ini Dipangkas, Menpora Minta Semangat Kemerdekaan Tidak Kendur )
Para mahasiswa dari berbagai kampus di Banten mengkritik pemerintah daerah terkait rusaknya lingkungan. Mereka meminta masalah pencemaran dan polusi di Suralaya segera diatasi.
Sementara saat dikonfirmasi Hamim Manajer Humas PLTU Suralaya enggan memberikan komentar.
"Saya belum bisa kasih tanggapan, dikarenakan detilnya belum dapat. Biasanya Jika ada rencana aksi maka sebelumnya ada izin karena menyangkut objek vital nasional, yang memberikan tanggapan bisa humas PLTU Suralaya unit 1 -7," kata dia.
Dipilihnya lokasi tersebut karena dekat dengan pembangunan PLTU unit 9 dan 10 Suralaya. selain mengibarkan bendera Merah Putih dalam kegiatan tersebut mereka mengkampanyekan kepedulian lingkungan. (Baca juga: )
Perwakilan mahasiswa, Raditya Wildan (21) mengatakan, upacara pengibaran bendera dalam HUT RI di dekat PLTU Suralaya dilakukan karena kondisi laut di lokasi ini telah rusak dan tercemar. Sementara nelayan di sekitar Suralaya sangat menggantungkan nasibnya pada hasil ikan tangkapanya. (Baca juga: Upacara Peringatan Kemerdekaan RI di Tana Toraja Hanya Libatkan 3 Paskibraka )
"Maksud dari upacara ini karena laut di Suralaya tercemar. Maka kami harus jaga laut agar lestari dan tidak tercemar limbah batu bara," kata Wildhan, Sabtu (15 08 2020). (Baca juga: Jumlah Paskibraka Tahun Ini Dipangkas, Menpora Minta Semangat Kemerdekaan Tidak Kendur )
Para mahasiswa dari berbagai kampus di Banten mengkritik pemerintah daerah terkait rusaknya lingkungan. Mereka meminta masalah pencemaran dan polusi di Suralaya segera diatasi.
Sementara saat dikonfirmasi Hamim Manajer Humas PLTU Suralaya enggan memberikan komentar.
"Saya belum bisa kasih tanggapan, dikarenakan detilnya belum dapat. Biasanya Jika ada rencana aksi maka sebelumnya ada izin karena menyangkut objek vital nasional, yang memberikan tanggapan bisa humas PLTU Suralaya unit 1 -7," kata dia.
(nth)
tulis komentar anda