Turunkan Stunting, Dexa Kolaborasi BKKBN dan Pemprov NTT Gelar Edukasi Bidan
Sabtu, 09 Maret 2024 - 09:51 WIB
KUPANG - Dexa Group bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Pemprov Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar Edukasi Bidan dan Intervensi Stunting dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Acara yang diikuti ratusan bidan di NTT ini diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap target penurunan angka stunting di Indonesia.
Penjabat Gubernur NTT Bapak Ayodhia GL Kalake mengatakan, pihaknya bersama pemkot dan pemkab terus berupaya keras untuk mempercepat penurunan stunting. Hal ini dibuktikan dengan menurunnya angka stunting yang signifikan sejak tahun 2019.
“Prevalensi stunting di NTT mengalami penurunan tahun 2021 itu masih 20,9 persen, tahun 2022 17,7 persen dan 2023 ini berdasarkan hasil timbang pada bulan Agustus terhadap 419.738 balita angkanya 15,2 persen. Ini masih cukup tinggi memang karena ini setara dengan 63.804 balita stunting,” katanya di acara dengan tajuk Edukasi Bidan dan Intervensi Stunting di Gedung Eltari, Kupang, Kamis (7/3/2024).
Plt Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Marianus Mau Kuru mengatakan, stunting adalah masalah kita semua. ”Tidak masalah satu orang saja. Oleh karena itu, untuk menyelesaikan masalah stunting ini, harus kita melaksanakan secara kolaboratif, konvergen, bersama-sama," ujarnya.
Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Pusat Ade Jubaedah mengemukakan IBI terus menjalin koordinasi den kerja sama dengan semua pihak seperti BKKBN untuk menurunkan angka stunting dan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). “Dan hari ini membutikan bagaimanana bahwa upaya konvergensi di NTT dilakukan dengan sangat luar biasa karena dukungan penuh dari stakeholder mulai dari pejabat gubernur, kepala BKKBN,” tuturnya.
Corporate Affairs Director Dexa Group Tarcisius Tanto Randy mengatakan, upaya penurunan angka stunting di Indonesia menjadi inisiatif strategis dalam kontribusi Dexa Group sebagai perusahaan farmasi Nasional yang fokus di bidang kesehatan. Dexa Group sebagai salah satu swasta yang fokus dalam bidang kesehatan yakni menyediakan produk farmasi yang bermutu, berkhasiat, dan aman, turut berkontribusi dalam Program Percepatan Penurunan Stunting ini.
”Dengan landasan perusahaan, Expertise for the Promotion of Health, bersama salah satu platform digital yang memantau kesehatan ibu hamil hingga masa menyusui yakni aplikasi Teman Bumil, dalam program ini berkolaborasi bersama untuk berkontribusi membantu pencapaian target penurunan stunting,” jelasnya.
Baksos Operasi Katarak dan Penghijauan Lingkungan
Sementara itu di hari berikutnya, Dexa Group melalui Dharma Dexa dan Argon Peduli berkolaborasi dengan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Ben Mboi dan Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) NTT menggelar bakti social. Mereka menggelar operasi katarak dan penghijauan lingkungan berupa penanaman ratusan pohon flamboyan di RSUP dr Ben Mboi Kupang, Jumat (8/3/2024).
Tarcisius menuturkan, Dexa Group akan terus berkomitmen untuk berkontribusi dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat dan menjadikan dunia ini tempat yang lebih baik. ”Melalui kegiatan ini, tidak hanya mata para pasien yang mendapatkan sinar harapan baru, tetapi juga hati kita semua semakin tergerak untuk terus berkolaborasi dalam kepedulian terhadap sesama dan lingkungan hidup,” ungkap.
Direktur Utama RSUP dr Ben Mboi Kupang Annas Ahmad menyampaikan tingginya angka katarak bukan hanya di Kupang, tetapi juga hampir di semua tempat. “Pasien bisa melihat jauh lebih terang, jauh lebih baik. Kami menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Dexa Group, Perdami Provinsi NTT,” jelasnya.
Penjabat Gubernur NTT Bapak Ayodhia GL Kalake mengatakan, pihaknya bersama pemkot dan pemkab terus berupaya keras untuk mempercepat penurunan stunting. Hal ini dibuktikan dengan menurunnya angka stunting yang signifikan sejak tahun 2019.
“Prevalensi stunting di NTT mengalami penurunan tahun 2021 itu masih 20,9 persen, tahun 2022 17,7 persen dan 2023 ini berdasarkan hasil timbang pada bulan Agustus terhadap 419.738 balita angkanya 15,2 persen. Ini masih cukup tinggi memang karena ini setara dengan 63.804 balita stunting,” katanya di acara dengan tajuk Edukasi Bidan dan Intervensi Stunting di Gedung Eltari, Kupang, Kamis (7/3/2024).
Plt Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Marianus Mau Kuru mengatakan, stunting adalah masalah kita semua. ”Tidak masalah satu orang saja. Oleh karena itu, untuk menyelesaikan masalah stunting ini, harus kita melaksanakan secara kolaboratif, konvergen, bersama-sama," ujarnya.
Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Pusat Ade Jubaedah mengemukakan IBI terus menjalin koordinasi den kerja sama dengan semua pihak seperti BKKBN untuk menurunkan angka stunting dan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). “Dan hari ini membutikan bagaimanana bahwa upaya konvergensi di NTT dilakukan dengan sangat luar biasa karena dukungan penuh dari stakeholder mulai dari pejabat gubernur, kepala BKKBN,” tuturnya.
Corporate Affairs Director Dexa Group Tarcisius Tanto Randy mengatakan, upaya penurunan angka stunting di Indonesia menjadi inisiatif strategis dalam kontribusi Dexa Group sebagai perusahaan farmasi Nasional yang fokus di bidang kesehatan. Dexa Group sebagai salah satu swasta yang fokus dalam bidang kesehatan yakni menyediakan produk farmasi yang bermutu, berkhasiat, dan aman, turut berkontribusi dalam Program Percepatan Penurunan Stunting ini.
”Dengan landasan perusahaan, Expertise for the Promotion of Health, bersama salah satu platform digital yang memantau kesehatan ibu hamil hingga masa menyusui yakni aplikasi Teman Bumil, dalam program ini berkolaborasi bersama untuk berkontribusi membantu pencapaian target penurunan stunting,” jelasnya.
Baksos Operasi Katarak dan Penghijauan Lingkungan
Sementara itu di hari berikutnya, Dexa Group melalui Dharma Dexa dan Argon Peduli berkolaborasi dengan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Ben Mboi dan Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) NTT menggelar bakti social. Mereka menggelar operasi katarak dan penghijauan lingkungan berupa penanaman ratusan pohon flamboyan di RSUP dr Ben Mboi Kupang, Jumat (8/3/2024).
Tarcisius menuturkan, Dexa Group akan terus berkomitmen untuk berkontribusi dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat dan menjadikan dunia ini tempat yang lebih baik. ”Melalui kegiatan ini, tidak hanya mata para pasien yang mendapatkan sinar harapan baru, tetapi juga hati kita semua semakin tergerak untuk terus berkolaborasi dalam kepedulian terhadap sesama dan lingkungan hidup,” ungkap.
Direktur Utama RSUP dr Ben Mboi Kupang Annas Ahmad menyampaikan tingginya angka katarak bukan hanya di Kupang, tetapi juga hampir di semua tempat. “Pasien bisa melihat jauh lebih terang, jauh lebih baik. Kami menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Dexa Group, Perdami Provinsi NTT,” jelasnya.
(poe)
tulis komentar anda