Olly Optimistis Ekonomi Sulawesi Utara Tumbuh 6% di 2021
Kamis, 13 Agustus 2020 - 21:24 WIB
MANADO - Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey memastikan dirinya tetap optimistis jika ekonomi Sulut tumbuh 6% di tahun 2021. Pasalnya kata dia sejak 2016 sampai 2019 pertumbuhan ekonomi selalu berada di atas rata-rata nasional pada angka rata-rata 6%.
Menurut Olly, meski dalam masa pandemi Covid-19, triwulan I tahun 2020 mengalami perlambatan bahkan di triwulan II terkontraksi pada angka 3,89%, namun masih berada di atas rata-rata nasional, dan secara kumulatif pada semester I masih bertumbuh positif pada angka 0,38%. (Baca: Intip Pembangunan dan Peluang Ekonomi Bisnis di Sulut )
“Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut, maka di tahun 2021 diharapkan pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara akan mencapai 4-6%, angka inflasi akan dikendalikan pada angka 3%, tingkat kemiskinan pada kisaran 7-8%, angka pengangguran pada kisaran 6-7%, dan IPM Sulawesi Utara dapat dipertahankan pada angka 72,” bebernya dalam rapat paripurna penyampaian Kebijakan Umum APBD (KUA)-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Provinsi Sulut TA 2021 di Kantor DPRD Sulut, Kamis (13/8/2020).
Kata dia, dampak Covid-19 diperkirakan masih akan berpengaruh terhadap kondisi perekonomian, baik secara nasional maupun daerah di tahun 2021, sehingga pendapatan daerah, baik yang berasal dari dana transfer maupun pendapatan asli daerah diperkirakan akan mengalami penurunan dibandingkan dengan kondisi normal.
Oleh sebab itu akan diupayakan untuk mencari sumber-sumber pendapatan baru antara lain melalui kerjasama pemerintah daerah dengan badan usaha. Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey memastikan penyusunan KUA-PPAS adalah tahapan yang secara rutin dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah, namun penyusunan tahun 2021 ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
“Tahun 2021 adalah tahun terakhir dari RPJMD 2016-2021, sehingga menjadi moment yang sangat strategis dalam pencapaian visi dan misi kami dalam periode ini,” katanya. Terkait KUA-PPAS 2021 Provinsi Sulut, Olly memperkirakan tahun 2021 kondisi perekonomian daerah sudah mulai membaik dengan sektor pertanian, perikanan kelautan dan kehutanan tetap bertumbuh positif dan memberikan kontribusi terbesar terhadap pembentukan struktur perekonomian daerah.
“Di samping itu sektor pariwisata juga akan terus digalakkan dengan membangun fasilitas sarana dan prasarana mulai dari bandara, jalan dan jembatan akses penghubung objek-objek wisata serta mempersiapkan dan memberdayakan masyarakat lokal sekitar kawasan wisata,” lanjut dia. (Baca: Tangguh Saat Pandemi, Pemprov Sulut Masifkan Gerakan Mari Jo Bakobong )
Olly juga menegaskan bahwa UMKM dan IKM skala rumah tangga akan terus didorong untuk meningkatkan pendapatan masyarakat yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap pergerakan ekonomi lokal. Dalam rapat paripurna nampak hadir jajaran Forkopimda, Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw, Wakil Gubernur Steven O.E. Kandouw dan para pejabat di lingkup Pemprov Sulut.
Menurut Olly, meski dalam masa pandemi Covid-19, triwulan I tahun 2020 mengalami perlambatan bahkan di triwulan II terkontraksi pada angka 3,89%, namun masih berada di atas rata-rata nasional, dan secara kumulatif pada semester I masih bertumbuh positif pada angka 0,38%. (Baca: Intip Pembangunan dan Peluang Ekonomi Bisnis di Sulut )
“Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut, maka di tahun 2021 diharapkan pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara akan mencapai 4-6%, angka inflasi akan dikendalikan pada angka 3%, tingkat kemiskinan pada kisaran 7-8%, angka pengangguran pada kisaran 6-7%, dan IPM Sulawesi Utara dapat dipertahankan pada angka 72,” bebernya dalam rapat paripurna penyampaian Kebijakan Umum APBD (KUA)-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Provinsi Sulut TA 2021 di Kantor DPRD Sulut, Kamis (13/8/2020).
Kata dia, dampak Covid-19 diperkirakan masih akan berpengaruh terhadap kondisi perekonomian, baik secara nasional maupun daerah di tahun 2021, sehingga pendapatan daerah, baik yang berasal dari dana transfer maupun pendapatan asli daerah diperkirakan akan mengalami penurunan dibandingkan dengan kondisi normal.
Oleh sebab itu akan diupayakan untuk mencari sumber-sumber pendapatan baru antara lain melalui kerjasama pemerintah daerah dengan badan usaha. Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey memastikan penyusunan KUA-PPAS adalah tahapan yang secara rutin dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah, namun penyusunan tahun 2021 ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
“Tahun 2021 adalah tahun terakhir dari RPJMD 2016-2021, sehingga menjadi moment yang sangat strategis dalam pencapaian visi dan misi kami dalam periode ini,” katanya. Terkait KUA-PPAS 2021 Provinsi Sulut, Olly memperkirakan tahun 2021 kondisi perekonomian daerah sudah mulai membaik dengan sektor pertanian, perikanan kelautan dan kehutanan tetap bertumbuh positif dan memberikan kontribusi terbesar terhadap pembentukan struktur perekonomian daerah.
“Di samping itu sektor pariwisata juga akan terus digalakkan dengan membangun fasilitas sarana dan prasarana mulai dari bandara, jalan dan jembatan akses penghubung objek-objek wisata serta mempersiapkan dan memberdayakan masyarakat lokal sekitar kawasan wisata,” lanjut dia. (Baca: Tangguh Saat Pandemi, Pemprov Sulut Masifkan Gerakan Mari Jo Bakobong )
Olly juga menegaskan bahwa UMKM dan IKM skala rumah tangga akan terus didorong untuk meningkatkan pendapatan masyarakat yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap pergerakan ekonomi lokal. Dalam rapat paripurna nampak hadir jajaran Forkopimda, Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw, Wakil Gubernur Steven O.E. Kandouw dan para pejabat di lingkup Pemprov Sulut.
(don)
tulis komentar anda