Gempa Bumi Magnitudo 3,8 Goyang Ruteng NTT, Berpusat di Darat
Minggu, 25 Februari 2024 - 23:29 WIB
MANGGARAI - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 3,8 menggoyang Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (25/2/2024). Gempa dilaporkan terjadi pada pukul 21.34 WIB (22.34 WITA).
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) menginformasikan bahwa gempa terpantau berpusat di darat pada kedalaman 10 kilometer, di 35 km Timur Laut Ruteng, NTT.
Koordinat gempa berada pada 8,42 derajat Lintang Selatan (LS) dan 120,72 derajat Bujur Timur (BT). Informasi gempa ini disampaikan melalui akun media sosial X (Twitter) resmi BMKG, Minggu (25/2/2024) malam.
"#Gempa (UPDATE) Mag:3.8, 25-Feb-24 21:34:29 WIB, Lok:8.42 LS, 120.72 BT (Pusat gempa berada didarat 35 Km Timur Laut Ruteng), Kedlmn:10 Km Dirasakan (MMI) II Ruteng #BMKG,” keterangan BMKG melalui akun medsos X @infoBMKG.
Belum diketahui soal ada tidaknya korban jiwa pada peristiwa ini. Warga Ruteng, NTT, diminta untuk tetap waspada terhadap potensi gempa susulan.
"Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data," tambah BMKG.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) menginformasikan bahwa gempa terpantau berpusat di darat pada kedalaman 10 kilometer, di 35 km Timur Laut Ruteng, NTT.
Koordinat gempa berada pada 8,42 derajat Lintang Selatan (LS) dan 120,72 derajat Bujur Timur (BT). Informasi gempa ini disampaikan melalui akun media sosial X (Twitter) resmi BMKG, Minggu (25/2/2024) malam.
"#Gempa (UPDATE) Mag:3.8, 25-Feb-24 21:34:29 WIB, Lok:8.42 LS, 120.72 BT (Pusat gempa berada didarat 35 Km Timur Laut Ruteng), Kedlmn:10 Km Dirasakan (MMI) II Ruteng #BMKG,” keterangan BMKG melalui akun medsos X @infoBMKG.
Belum diketahui soal ada tidaknya korban jiwa pada peristiwa ini. Warga Ruteng, NTT, diminta untuk tetap waspada terhadap potensi gempa susulan.
"Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data," tambah BMKG.
(wib)
tulis komentar anda