Status Gunung Marapi Naik Siaga, PVMBG: Warga Jauhi Radius 4,5 KM
Rabu, 10 Januari 2024 - 13:49 WIB
PADANG - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan Level Gunung Marapi dari level II (waspada) menjadi level III (siaga) sejak Selasa (9/1/2023). Hal itu karena meningkatnya gempa jauh dan gempa vulkanik dalam.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMG), Hendra Gunawan menjelaskan usai erupsi 3 Desember 2023, erupsi lanjutan masih berlangsung hingga saat ini. Jumlah erupsi harian cenderung menurun namun sebaliknya jumlah gempa low frequency dan vulkanik meningkat.
“Ini mengindikasikan pasokan magma dari kedalaman cenderung meningkat, kemudian aktivitas erupsi yang teramati secara visual dan masih terekam gempa erupsi dan gempa hembusan yang disertai dengan tremor masih tergolong tinggi,” kata Hendra, Rabu (10/1/2024).
Lanjut Hendra, dasar kawah teramati pancaran sinar api di puncak dari puncak gunung Marapi pada tanggal 6 Desember 2023 malam hari. Kemudian adanya lontaran material pijar pada erupsi-erupsi menunjukkan bahwa telah terjadi jika pasokan magma dari kedalaman.
Hal itu terus berlangsung dan cenderung meningkat maka erupsi dapat terjadi dengan energi yang lebih besar dengan ancaman bahaya dari lontaran material vulkanik berukuran batu (bom) dan pasir.
“Ini diperkirakan dapat menjangkau wilayah radius 4,5 km dari pusat erupsi. Sedangkan untuk ancaman dari abu erupsi dapat menyebar lebih,” ujarnya.
Dari riwayat gunung Marapi tersebut pada awal tahun 2023 didominasi erupsi eksplosif yang berlangsung sejak 7 Januari 2023 hingga 20 Februari 2023 dengan tinggi kolom erupsi berkisar antara 75-1000 meter di atas puncak, kemudian erupsi berhenti.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMG), Hendra Gunawan menjelaskan usai erupsi 3 Desember 2023, erupsi lanjutan masih berlangsung hingga saat ini. Jumlah erupsi harian cenderung menurun namun sebaliknya jumlah gempa low frequency dan vulkanik meningkat.
“Ini mengindikasikan pasokan magma dari kedalaman cenderung meningkat, kemudian aktivitas erupsi yang teramati secara visual dan masih terekam gempa erupsi dan gempa hembusan yang disertai dengan tremor masih tergolong tinggi,” kata Hendra, Rabu (10/1/2024).
Lanjut Hendra, dasar kawah teramati pancaran sinar api di puncak dari puncak gunung Marapi pada tanggal 6 Desember 2023 malam hari. Kemudian adanya lontaran material pijar pada erupsi-erupsi menunjukkan bahwa telah terjadi jika pasokan magma dari kedalaman.
Hal itu terus berlangsung dan cenderung meningkat maka erupsi dapat terjadi dengan energi yang lebih besar dengan ancaman bahaya dari lontaran material vulkanik berukuran batu (bom) dan pasir.
“Ini diperkirakan dapat menjangkau wilayah radius 4,5 km dari pusat erupsi. Sedangkan untuk ancaman dari abu erupsi dapat menyebar lebih,” ujarnya.
Dari riwayat gunung Marapi tersebut pada awal tahun 2023 didominasi erupsi eksplosif yang berlangsung sejak 7 Januari 2023 hingga 20 Februari 2023 dengan tinggi kolom erupsi berkisar antara 75-1000 meter di atas puncak, kemudian erupsi berhenti.
tulis komentar anda