Gempa M5,2 di Sarmi Papua Akibat Aktivitas Sesar Anjak Mamberamo, Ini Penjelasan BMKG
Jum'at, 17 November 2023 - 11:21 WIB
SARMI - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa M5,2 yang mengguncang Sarmi, Papua akibat aktivitas Sesar Anjak Mamberamo.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Anjak Mamberamo," ungkap Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan resminya, Jumat (17/11/2023).
Diketahui gempa Sarmi terjadi hari ini pukul 10:02 WIB wilayah Sarmi, Papua diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,2. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 2,2° LS ; 138,91° BT, atau tepatnya berlokasi di darat 42 km tenggara Sarmi, Papua pada kedalaman 17 km.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust)," kata Daryono.
Gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Sarmi dengan skala intensitas III-IV MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Daryono mengatakan dari hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami. "Hingga pukul 10.20 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock)," pungkasnya.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Anjak Mamberamo," ungkap Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan resminya, Jumat (17/11/2023).
Diketahui gempa Sarmi terjadi hari ini pukul 10:02 WIB wilayah Sarmi, Papua diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,2. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 2,2° LS ; 138,91° BT, atau tepatnya berlokasi di darat 42 km tenggara Sarmi, Papua pada kedalaman 17 km.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust)," kata Daryono.
Gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Sarmi dengan skala intensitas III-IV MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Daryono mengatakan dari hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami. "Hingga pukul 10.20 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock)," pungkasnya.
(hri)
tulis komentar anda