Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Mamberamo Tengah Papua, Ini Penjelasan BMKG
Kamis, 16 November 2023 - 10:59 WIB
MEMBERAMO TENGAH - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa dengan Magnitudo (M) 5,1 mengguncang Mamberamo Tengah, Papua, Kamis (16/11/2023) pukul 09.21 WIB.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M4.8. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 3,79° LS; 138,72° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Eragayam, Mamberamo Tengah, Papua pada kedalaman 81 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya deformasi batuan kerak bumi di Zona Pegunungan Tengah Papua. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser turun (oblique-normal)," ungkap Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan resminya, Kamis (16/11/2023).
Gempabumi ini dirasakan di Kota Wamena dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.
Daryono mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," imbaunya.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M4.8. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 3,79° LS; 138,72° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Eragayam, Mamberamo Tengah, Papua pada kedalaman 81 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya deformasi batuan kerak bumi di Zona Pegunungan Tengah Papua. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser turun (oblique-normal)," ungkap Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan resminya, Kamis (16/11/2023).
Gempabumi ini dirasakan di Kota Wamena dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Baca Juga
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.
Daryono mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," imbaunya.
(hri)
tulis komentar anda