Andalkan Biogas, Warga Desa Mundu Klaten Tak Panik saat Elpiji Langka
Rabu, 23 Agustus 2023 - 05:26 WIB
KLATEN - Masyarakat sering panik saat terjadi kelangkaan dan kenaikan harga harga gas elpiji karena secara otomatis akan menambah pengeluaran keluarga. Namun, tidak demikian dengan warga Desa Mundu, Kecamatan Tulung, Klaten, Jawa Tengah.
Mereka tak khawatir karena sudah menggunakan energi alternatif biogas sebagai pengganti elpiji. Uniknya, pembiayaan pengolahan energi biogas ini dilakukan dengan sistem arisan.
Ketua Kelompok Tani Ternak Margo Mulyo Desa Mundu, Teguh Sutikno menjelaskan, pengembangan biogas energi alternatif di desanya dimulai pada 2013 lalu. Warga tertarik mengolah secara mandiri limbah kotoran sapi menjadi biogas.
Namun, saat itu mereka menghadapi kendala biaya yang cukup besar agar bisa membangun biodigester atau unit pengolahan limbah kotoran sapi menjadi biogas. Pasalnya, untuk membangun biodigester dibutuhkan dana sekitar Rp12 juta, meliputi pembelian material, instalasi hingga membayar jasa tukang.
Teguh dan anggota Kelompok Tani Ternak Margo Mulyo Desa Mundu pun memutar otak untuk mencari cara bagaimana mengumpulkan dana agar bisa membangun biodigester.
Hingga akhirnya, tercetuslah ide arisan biogas sebagai satu bentuk gotong royong atau saling bantu antar warga. Setiap malam Jumat Kliwon, lima anggota kelompok tani ternak Desa Mundu berkumpul membentuk kelompok arisan.
"Skemanya sama seperti arisan kebanyakan, kami kumpulkan uang, saat itu per orang Rp500 ribu. Setelah terkumpul, dana tersebut pun dibelikan material untuk membangun biodigester di rumah milik anggota arisan yang telah siap,” ujarnya.
Mereka tak khawatir karena sudah menggunakan energi alternatif biogas sebagai pengganti elpiji. Uniknya, pembiayaan pengolahan energi biogas ini dilakukan dengan sistem arisan.
Ketua Kelompok Tani Ternak Margo Mulyo Desa Mundu, Teguh Sutikno menjelaskan, pengembangan biogas energi alternatif di desanya dimulai pada 2013 lalu. Warga tertarik mengolah secara mandiri limbah kotoran sapi menjadi biogas.
Namun, saat itu mereka menghadapi kendala biaya yang cukup besar agar bisa membangun biodigester atau unit pengolahan limbah kotoran sapi menjadi biogas. Pasalnya, untuk membangun biodigester dibutuhkan dana sekitar Rp12 juta, meliputi pembelian material, instalasi hingga membayar jasa tukang.
Teguh dan anggota Kelompok Tani Ternak Margo Mulyo Desa Mundu pun memutar otak untuk mencari cara bagaimana mengumpulkan dana agar bisa membangun biodigester.
Hingga akhirnya, tercetuslah ide arisan biogas sebagai satu bentuk gotong royong atau saling bantu antar warga. Setiap malam Jumat Kliwon, lima anggota kelompok tani ternak Desa Mundu berkumpul membentuk kelompok arisan.
"Skemanya sama seperti arisan kebanyakan, kami kumpulkan uang, saat itu per orang Rp500 ribu. Setelah terkumpul, dana tersebut pun dibelikan material untuk membangun biodigester di rumah milik anggota arisan yang telah siap,” ujarnya.
tulis komentar anda