Ikuti Misi Dagang di Sumbar, Bank Jatim Perluas Akses Pasar UMKM Binaan
Selasa, 13 Juni 2023 - 01:12 WIB
SURABAYA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) menggelar misi dagang dan investasi dengan Pemprov Sumatera Barat (Sumbar). PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim (BJTM) turut mendukung kegiatan yang digelar di salah satu hotel di Padang tersebut.
Bentuk dukungan Bank Jatim dalam kegiatan misi dagang ini adalah dengan mengikutsertakan tiga UMKM binaannya demi memperluas pasar. Ketiga UMKM tersebut yaitu Diamonte (dari Mojokerto), Beeze Honey (dari Surabaya), dan Kopi Luwak Dampit (dari Malang).
Direktur Manajemen Risiko Bank Jatim Eko Susetyono mengatakan, UMKM telah menjadi salah satu penyokong Indonesia, khususnya Jatim, dalam melewati berbagai fase perekonomian. Maka dari itu, Bank Jatim berkomitmen akan selalu hadir dalam mendukung dan memberikan solusi bagi perkembangan UMKM.
Baca juga: Realisasi Investasi Jatim Triwulan I 2023 Tembus Rp30 Trilliun, Terbanyak Pertambangan
“Bukan hanya dukungan pendanaan, kami juga menghadirkan solusi bagi perkembangan UMKM di Jatim. Baik pada sisi promosi maupun akses pasar. Karena itu, kami fasilitasi UMKM binaan Bank Jatim untuk ikut misi dagang di Padang ini,” katanya, Senin (12/6/2023).
Menurut Eko, UMKM bukan hanya membutuhkan dukungan finansial untuk modal kerja ataupun pengadaan bahan baku saja. Tetapi, hal penting lainnya yang harus mendapatkan support adalah peningkatan kualitas serta pemasaran produk dan memperluas basis konsumen. “UMKM butuh untuk terus naik kelas, bukan hanya menjadi jawara di daerah tetapi juga berkontribusi secara nasional dan bersaing secara global," kata Eko.
Selain itu, UMKM binaan Bank Jatim juga didorong untuk melek teknologi digital. Salah satu caranya dengan memfasilitasi transaksi menggunakan QRIS Bank Jatim. Dengan QRIS, pembeli dan pedagang bisa dengan mudah berinteraksi dalam melakukan transaksi keuangan. Sehingga diharapkan laju perdagangannya bisa semakin meningkat.
“Maka dari itu, UMKM yang kami bawa ke Padang ini juga sudah memanfaatkan QRIS Bank Jatim dalam melakukan transaksi pembayaran dengan pembeli. Praktis dan cepat tinggal scan barcode,” ungkap Eko.
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, misi dagang dan investasi menjadi salah satu strategi efektif untuk penguatan koneksitas perdagangan antar daerah baik di dalam maupun luar negeri.
"Selama menggelar misi dagang ke berbagai daerah di dalam maupun luar negeri, selalu ada peluang-peluang usaha yang baru. Saya berharap peluang-peluang usaha yang dibuka jalannya oleh Pemprov Jatim juga bisa bermanfaat untuk provinsi lain yang telah menjalin MoU dengan Jatim," katanya.
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah menyambut baik kegiatan misi dagang dan investasi yang telah dilakukan oleh Pemprov Jatim di Padang. Menurutnya, Sumbar memiliki hubungan yang sangat spesial dengan Jatim. Sebab, perantau minang dari Jatim sangat banyak, terutama di kalangan pedagang.
“Dengan adanya kegiatan yang sangat positif ini tentu akan semakin mengikatkan hubungan yang lebih kuat lagi antara Jatim dengan Sumatera Barat. Semoga kerja sama ini bisa terus berlanjut,” tutur Mahyeldi.
Bentuk dukungan Bank Jatim dalam kegiatan misi dagang ini adalah dengan mengikutsertakan tiga UMKM binaannya demi memperluas pasar. Ketiga UMKM tersebut yaitu Diamonte (dari Mojokerto), Beeze Honey (dari Surabaya), dan Kopi Luwak Dampit (dari Malang).
Direktur Manajemen Risiko Bank Jatim Eko Susetyono mengatakan, UMKM telah menjadi salah satu penyokong Indonesia, khususnya Jatim, dalam melewati berbagai fase perekonomian. Maka dari itu, Bank Jatim berkomitmen akan selalu hadir dalam mendukung dan memberikan solusi bagi perkembangan UMKM.
Baca juga: Realisasi Investasi Jatim Triwulan I 2023 Tembus Rp30 Trilliun, Terbanyak Pertambangan
“Bukan hanya dukungan pendanaan, kami juga menghadirkan solusi bagi perkembangan UMKM di Jatim. Baik pada sisi promosi maupun akses pasar. Karena itu, kami fasilitasi UMKM binaan Bank Jatim untuk ikut misi dagang di Padang ini,” katanya, Senin (12/6/2023).
Menurut Eko, UMKM bukan hanya membutuhkan dukungan finansial untuk modal kerja ataupun pengadaan bahan baku saja. Tetapi, hal penting lainnya yang harus mendapatkan support adalah peningkatan kualitas serta pemasaran produk dan memperluas basis konsumen. “UMKM butuh untuk terus naik kelas, bukan hanya menjadi jawara di daerah tetapi juga berkontribusi secara nasional dan bersaing secara global," kata Eko.
Selain itu, UMKM binaan Bank Jatim juga didorong untuk melek teknologi digital. Salah satu caranya dengan memfasilitasi transaksi menggunakan QRIS Bank Jatim. Dengan QRIS, pembeli dan pedagang bisa dengan mudah berinteraksi dalam melakukan transaksi keuangan. Sehingga diharapkan laju perdagangannya bisa semakin meningkat.
“Maka dari itu, UMKM yang kami bawa ke Padang ini juga sudah memanfaatkan QRIS Bank Jatim dalam melakukan transaksi pembayaran dengan pembeli. Praktis dan cepat tinggal scan barcode,” ungkap Eko.
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, misi dagang dan investasi menjadi salah satu strategi efektif untuk penguatan koneksitas perdagangan antar daerah baik di dalam maupun luar negeri.
"Selama menggelar misi dagang ke berbagai daerah di dalam maupun luar negeri, selalu ada peluang-peluang usaha yang baru. Saya berharap peluang-peluang usaha yang dibuka jalannya oleh Pemprov Jatim juga bisa bermanfaat untuk provinsi lain yang telah menjalin MoU dengan Jatim," katanya.
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah menyambut baik kegiatan misi dagang dan investasi yang telah dilakukan oleh Pemprov Jatim di Padang. Menurutnya, Sumbar memiliki hubungan yang sangat spesial dengan Jatim. Sebab, perantau minang dari Jatim sangat banyak, terutama di kalangan pedagang.
“Dengan adanya kegiatan yang sangat positif ini tentu akan semakin mengikatkan hubungan yang lebih kuat lagi antara Jatim dengan Sumatera Barat. Semoga kerja sama ini bisa terus berlanjut,” tutur Mahyeldi.
(msd)
tulis komentar anda